Bisnis.com, JAKARTA - Emiten jalan tol pelat merah PT Jasa Marga (Persero) Tbk. membuka opsi divestasi sebagian saham di anak perusahaan jalan tol dengan tetap mempertahankan posisi sebagai pengendali.
Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Setya Adrianto menyampaikan bahwa perseroan sebagai operator jalan tol tetap ingin mempertahankan kepemilikan mayoritas di sejumlah aset jalan tol yang dimiliki.
“Kami membuka peluang terhadap seluruhnya [aset untuk divestasi] selama kami tetap mempertahankan majority di tol-tol tersebut,” kata Adri, Selasa (8/12/2020).
Dengan demikian, lanjut Adri, beberapa jalan tol yang berpotensi dilepas adalah aset-aset yang mana Jasa Marga masih memiliki porsi saham yang tinggi seperti seksi Jakarta-Cikampek II Elevated (80 persen) dan Gempol-Pasuruan (99,35 persen).
Selain itu, emiten dengan kode saham JSMR ini juga membuka peluang divestasi bersamaan dengan BUMN Karya lain.
Adri mencontohkan ruas tol seksi Semarang-Batang dengan porsi saham JSMR sebesar 60 persen dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. sebesar 40 persen.
Baca Juga
Ketika Waskita Karya berniat melepas seluruh sahamnya di PT Jasamarga Semarang Batang selaku pemilik konsesi, JSMR dapat ikut mengeluarkan saham sebesar 9 persen.
“Bisa jadi dilepas Waskita 40 persen, kami nebeng 9 persen. Ini misalnya. Dengan begitu, kami masih maintain 51 persen. Jadi game-nya akan seperti itu,” imbuh Adri.
Adapun, Adri melihat prospek divestasi aset jalan tol bakal terbantu oleh pembentukan Sovereign Wealth Fund yang merupakan turunan dari UU Cipta Kerja.
Walaupun JSMR tidak bergantung dengan SWF untuk mendivestasikan aset, keberadaan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) bakal membuat harga menjadi kompetitif. Pasalnya, pihak peminat akan bertambah banyak sehingga memicu persaingan untuk memperebutkan aset yang akan dilepas.
Adri mengatakan divestasi aset oleh JSMR telah dilakukan sejak 2017 ketika perseroan menjual tol ruas Semarang-Solo ke Grup Astra. Saat ini, Jasa Marga memiliki 50,91 persen di PT Trans Marga Jateng sedangkan 40 persen sudah dimiliki PT Astra Tol Nusantara (Astra Infra).