Bisnis.com, JAKARTA - Dana Investasi Infrastruktur (Dinfra) Toll Road Mandiri-001 berencana menambah portofolio aset dengan membeli saham yang dimiliki PT Jasa Marga (Persero) Tbk. di badan usaha jalan tol PT Jasamarga Gempol Pasuruan.
Rencana tersebut akan diajukan dalam rapat umum pemegang unit penyertaan (RUPUP) pada 14 Desember 2020. Undangan RUPUP sudah dipublikasikan pada 29 November 2020 di media massa. Rapat digelar untuk meminta restu unit penyertaan terkait rencana pengambilalihan saham operator jalan tol Gempol-Pasuruan.
Jumlah saham yang akan diambil alih sebanyak-banyaknya 71,81 juta atau setara 59,35 persen dari total saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh Jasa Marga dalam PT JGP.
Adapun harga pembelian saham akan disampaikan selambat-lambatnya pada waktu pelaksanaan RUPUP. Mandiri Manajemen Investasi selaku manajer investasi dari Dinfra Toll Road Mandiri-001 menyatakan, bila pemegang unit penyertaan sepakat terhadap rencana penambahan portofolio, manajer investasi hanya akan melaksanakan transaksi penambahan aset infrastruktur setelah memenuhi beberapa kondisi.
Kondisi yang menjadi syarat antara lain sudah dilakukan uji tuntas secara komersial maupun hukum, mendapat persetujuan organ perseroan (corporate approval) dari perusahaan pemilik aset infrastruktur, dan persetujuan dari kreditur atau pihak ketiga lainnya.
Saat ini, Jasa Marga memiliki 99,3 persen saham PT JPG. Jalan tol Gempol-Pasuruan memiliki panjang 34 kilometer dan konsesinya dimiliki PT JPG hingga 2058. Hingga September 2020, volume transaksi di ruas tol ini mencapai 4,3 juta kendaraan dengan pendapatan sebesar Rp142,2 miliar.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, Dinfra Toll Road Mandiri-001 dicatatkan perdana di Bursa Efek Indonesia pada 15 April 2019. Dinfra ini berhasil menghimpun dana Rp1,1 trilun. Aset infrastruktur yang dibeli saat itu adalah saham PT Jasamarga Pandaan Tol pemilik konsesi ruas jalan tol Gempol-Pandaan.
Untuk diketahui, Dinfra adalah wadah berbentuk kontrak investasi kolektif yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya sebagian besar diinvestasikan pada aset infrastruktur dalam bentuk utang dan/atau ekuitas oleh Manajer Investasi, dan dapat ditawarkan melalui penawaran umum maupun penawaran terbatas.