Bisnis.com,JAKARTA — Penyebaran Covid-19 tidak menghalangi rencana sederet emiten untuk membagikan dividen interim pada pengujung 2020. Aksi korporasi itu sekaligus menjadi sinyal kondisi keuangan perseroan tetap kokoh walau pandemi melanda.
Antrean emiten yang akan melakukan pembayaran dividen interim untuk kinerja buku 2020 pada Desember mendatang terus bertambah panjang. Teranyar, PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) dan PT Cikarang Listrindo Tbk. (POWR) mengumumkan nominal dan jadwal pembagian pada Jumat (27/11/2020).
KLBF akan membagikan dividen interim senilai Rp281,25 miliar sementara POWR akan menebar Rp261,26 miliar. Kedua emiten bakal membayarkan dividen interim pada 18 Desember 2020.
Langkah dua emiten itu menyusul tujuh emiten lain yang lebih dulu menyampaikan rencana pembagian dividen. Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, setidaknya ada sembilan emiten yang akan melakukan pembayaran dividen tunai dengan total Rp5,30 triliun pada Desember 2020.
Salah satu emiten yang masuk rombongan itu yakni PT Kino Indonesia Tbk. (KINO). Perusahaan yang bergerak di bidang konsumer itu akan membayarkan dividen interim senilai Rp28,57 miliar pada 8 Desember 2020.
Direktur Utama Kino Indonesia Harry Sanusi menjelaskan bahwa keputusan pembagian dividen interim pada akhir tahun dengan pertimbangan untuk meringankan pembayaran dividen tahunan yang biasa dilakukan setelah rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST). Emiten bersandi saham KINO itu juga ingin agar pembagian dividen interim dilakukan secara rutin.
“Pembagian dividen ini tidak mempengaruhi kinerja perseroan dan justru menunjukkan bahwa kami tetap mampu mempertahankan kinerja positif di tengah pandemi ini,” jelasnya kepada Bisnis, Jumat (27/11/2020).
Harry meyakini prospek perseroan ke depan sangat baik karena KINO memanfaatkan kondisi saat ini untuk melakukan berbagai pembenahan internal agar dapat mengambil kesempatan pada 2021.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk. (IPCM) Amri Yusuf mengharapkan tren positif terus berlanjut. Dengan demikian, perseroan dapat mencetak kinerja positif pada akhir tahun.
“Sejalan dengan itu, sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, bulan ini perseroan telah mengumumkan pembagian dividen interim untuk tahun buku 2020 sebesar Rp2 per saham dengan total Rp 10,6 miliar,” ujarnya.
Jasa Armada Indonesia melaporkan pertumbuhan pendapatan 3,8 persen secara tahunan menjadi Rp510,02 miliar pada kuartal III/2020. Seiring dengan kenaikan itu, laba bersih yang dibukukan naik 1,3 persen year on year (yoy) menjadi Rp69,74 miliar.
Di lain pihak, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menilai pembagian dividen interim pada 2020 masih cenderung bertahan dibandingkan dengan tahun lalu. Namun, menurutnya ada beberapa yang justru meningkat bergantung dari sisi kinerja perusahaan.
Chris menjelaskan bahwa pembagian dividen merupakan bentuk tanggung jawab antara perusahaan dengan pemegang saham. Aksi korporasi itu menegaskan bahwa emiten tetap menjaga kepercayaan investor terhadap perusahaan terlepas dari kinerja yang dihadapi pada 2020.
Bagi investor yang membidik dividen emiten perlu memperhatikan prospek ke depan serta valuasi perusahaan. Pertimbangan itu menyangkut keberlanjutan emiten dalam mencetak laba pada tahun-tahun selanjutnya.
“Dampak pembagian dividen tentu dengan adanya aset yang keluar maka biasanya pada hari ex date biasanya harga saham akan menyesuaikan dari dividen yang dibagikan sehingga secara jangka pendek ada kemungkinan mengalami penurunan tetapi jika bisnis perusahaan masih cenderung sehat dan berpotensi bertumbuh ke depan maka potensi untuk harga sahamnya kembali menguat menjadi terbuka,” paparnya.
Sementara itu, Analis PT Panin Sekuritas Tbk. William Hartanto menilai pembagian dividen interim merupakan bentuk upaya emiten dalam menjaga kepercayaan investor. Langkah itu ditempuh setelah mempertimbangkan kondisi keuangan perseroan.
“Menarik, namun pesan khusus untuk investor, perhatikan yield dividen, jika melonjak terlalu tinggi dibanding biasanya, itu rawan menjadi dividend trap,” ujarnya.