Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terkoreksi pada awal perdagangan terakhir pekan ini. Adapun mata uang Asia bergerak variatif di tengah tren penguatan dolar.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot turun tipis 0,04 persen menjadi Rp14.105 per dolar AS pada pukul 09.04 WIB, Jumat (27/11/2020). Sejak awal tahun, mata uang garuda tergerus 1,72 persen. Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,02 persen menjadi 92,010 pada pukul 09.05 WIB.
Di kawasan Asia Pasifik, rupiah tidak tertekan sendirian. Ringgit Malaysia terpantau turun paling dalam sebesar 0,13 persen, won Korea Selatan melemah 0,08 persen dan yuan China terdepresiasi 0,03 persen.
Pada perdagangan kemarin, rupiah berhasil menguat 44 poin atau 0,31 persen ke level Rp14.100 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,142 poin atau 0,15 persen ke level 91,8524 pada pukul 14.48 WIB.
Ketika kinerja pasar uang terkoreksi pagi ini, indeks di pasar saham justru terus melesat. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,40 persen ke level 5.784. Sebanyak 310 saham menguat, 153 saham melemah, dan 242 saham stagnan.
Penguatan itu terjadi lebih ditopang oleh minat investor lokal karena pada saat yang sama investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih atau net sell senilai Rp5,97 miliar.