Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) masih menelan kerugian pada kuartal III/2020. Kendati demikian, kinerja perseroan mulai mengalami pemulihan secara kuartalan.
Laporan keuangan MAPI per 30 September 2020 menunjukkan, perseroan menderita kerugian sebanyak Rp605,33 miliar. Kinerja tersebut berbalik dari posisi untung sebesar Rp642,84 miliar pada September 2019.
Pendapatan MAPI itu turun 34 persen menjadi Rp10,17 triliun. Namun, secara kuartalan, pada kuartal III/2020, penjualan bersih naik 62,1 persen menjadi Rp3,4 triliun
MAPI menunjukkan peningkatan pendapatan pada kuartal ketiga meski Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlanjut diterapkan di Jakarta, dan pembatasan jumlah pengunjung mal yang berlaku di seluruh Indonesia, merujuk pada peraturan pemerintah tentang pandemi Covid-19.
Pemulihan penjualan terlihat di semua sektor usaha, sementara penjualan digital terus meningkat secara signifikan, didukung oleh MAPEMALL, Zara, Planet Sports dan Digimap.
Perusahaan masih mengalami tekanan pada laba pada kuartal ketiga setelah melaksanakan pengurangan jumlah inventori pasca penutupan gerai-gerai pada kuartal kedua.
Baca Juga
VP Investor Relations & Corporate Communications Ratih D. Gianda mengatakan perseroan sangat termotivasi dengan kekuatan dan ketahanan model usaha ritel multi-channel 360 derajat di seluruh konsep gerai yang dikelola perseroan.
Dia menambahkan, hal ini, didukung oleh demografi pelanggan yang beragam mulai dari anak usia dini hingga manula, serta rentang harga yang bervariasi mulai dari harga yang terjangkau hingga premium.
“Inilah yang menjadikan MAP memiliki model bisnis yang berbeda dibandingkan dengan perusahaan lainnya,” tutur Ratih melalui keterangan resmi, Rabu (25/11/2020).
Ratih mengungkapkan pihaknya melihat tantangan jangka pendek sebagai peluang jangka panjang untuk berhenti sejenak, menata kembali dan melakukan transformasi model usaha dengan pendekatan Unified Retail yang berpusat pada program MAP Club.
Reorganisasi ini disebutkannya merupakan cara baru dalam melayani pelanggan melalui berbagai kanal sesuai pilihan dan kenyamanan mereka. “Pada prinsipnya, ‘belanja untuk semua’ kapan pun, dimana pun pelanggan inginkan, baik melalui kanal fisik atau digital,” ujar Ratih.
Lebih lanjut Ratih menjelaskan, pada 2021, MAP Club merupakan perubahan struktural utama untuk menopang pertumbuhan masa depan dalam jangka waktu 24 bulan mendatang.
Dengan percepatan peralihan pelanggan ke online, perusahaan tengah menjalankan proses reorganisasi tim penjualan dan pemasarannya menjadi struktur Unified Retail brand.
Hal ini akan mendorong ‘akses langsung ke pelanggan’ melalui aplikasi loyalty MAP Club yang jumlah anggotanya ditargetkan tumbuh lebih dari 100 persen per tahun. Implementasi awal model Unified Retail di kuartal ketiga ini menunjukkan hasil yang positif terhadap penjualan.
“Kami percaya suatu hari nanti akan lebih banyak masyarakat Indonesia akan berbelanja di seluruh spektrum produk MAP. Semua akan terhubung dalam program loyalty dan reward kami yang akan memberikan nilai tambah bagi seluruh keluarga. Hal ini akan menjadi masa depan dalam berbelanja,” tutur Ratih.