Bisnis.com, JAKARTA — Keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta dinilai bakal memberikan manfaat bagi sejumlah emiten, termasuk pengelola Starbucks. Saham yang tergabung dalam Grup Mitra Adiperkasa pun turut menggeliat.
Untuk diketahui, penerapan PSBB mulai hari kembali ke status PSBB transisi dengan sejumlah pelonggaran, antara lain boleh menikmati hidangan di tempat, pembukaan pusat perbelanjaan hingga bioskop dengan sejumlah syarat tertentu.
Berdasarkan protokol kesehatan tambahan pengaturan PSBB, pusat perbelanjaan dan mal dapat beroperasi dengan kapasitas maksimal 50 persen dari pukul 10.00 sampai dengan 21.00, serta pertokoan dan ritel berdiri sendiri dengan kapasitas yang sama dari mulai pukul 06.00 hingga 21.00.
Di samping itu, usaha restoran, kafe, dan rumah makan sudah bisa beroperasi dengan fasilitas dine-in mulai pukul 06.00 hingga 21.00 dengan maksimal kapasitas 50 persen.
Analis Danareksa Sekuritas Andreas Kenny mengatakan semua pemain ritel akan menanggapi positif aturan ini. Hal ini terutama menguntungkan bagi emiten restoran.
Diberlakukannya kembali fasilitas dine-in dengan kontrol yang juga sudah membaik dianggapnya efektif untuk dijadikan contact tracing apabila terdapat kasus Covid-19 positif di dalam restoran.
Baca Juga
“Dalam hal ini yang paling diuntungkan MAPI (PT Mitra Adiperkasa Tbk.), setelah kemarin dirugikan karena Starbucks tidak boleh enjoy di tempat,” ungkapnya kepada Bisnis, Senin (12/10/2020).
Pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (25/10/2020), saham MAPI naik 40 poin atau 6,61 persen ke level 645. Saham MAPI diperdagangkan sebanyak 35 juta lembar dengan nilai transaksi Rp23 miliar. Investor asing mencatat net buy untuk saham MAPI senilai Rp2,69 miliar.
Setali tiga uang, anak usaha MAPI, PT Map Aktif Perkasa Tbk. juga naik 90 poin atau 4,41 persen ke level 2.130. Sementara itu, saham PT MAP Boga Perkasa Tbk. pengelola jaringan kedai Starbucks ditutup stagnan di level 1.350. Pada perdagangan akhir pekan lalu, saham MAPB naik 14,89 persen.
Menurut Andreas, MAPI akan sangat diuntungkan karena tahun depan performanya dianggap akan membaik didukung oleh kinerja keuangan yang ikut bertumbuh dibandingkan capaian pada tahun ini.
“MAPI pun secara valuasi sudah menarik di kisaran -1 Standard Deviasi PE mereka. Target price tahun 2021 kami di 850 per share,” tuturnya.