Bisnis.com, JAKARTA — PT Bursa Efek Indonesia melaporkan 20 perusahaan yang berencana akan melakukan pencatatan saham perdana sampai dengan Kamis (19/11/2020).
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna Setya mengatakan Bursa Efek Indonesia telah mencatat sebanyak 148 penerbitan efek baru sampai dengan Kamis (19/11/2020). Jumlah itu terdiri atas 46 saham, 94 obligasi atau sukuk, 7 exchange traded fund (ETF), dan 1 efek beragun aset (EBA).
Nyoman mengatakan saat ini masih ada 20 perusahaan yang berencana melakukan pencatatan saham. Calon emiten baru itu berasal dari berbagai sektor.
Secara detail, enam perusahaan dari sektor trade, services, dan investment. Selanjutnya, tiga perusahaan dari sektor property, real estate dan building construction.
Dua calon emiten baru lainnya berasal dari sektor consumer goods industry. Kemudian, dua calon emiten dari sektor aneka industri dan dua calon emiten dari sektor pertanian.
Sisanya, dua perusahaan dari sektor infrastructure, utilites, dan transportation, dua perusahaan dari sektor finance, serta satu perusahaan dari sektor pertambangan
Baca Juga
“Adapun, 20 perusahaan di atas masih menjalani proses evaluasi penawaran umum,” ujarnya, Kamis (19/11/2020).
Nyoman menambahkan terdapat 10 penerbit yang akan emisi 11 obligasi atau sukuk berada dalam pipeline BEI. Satu di antaranya merupakan calon perusahaan tercatat obligasi baru serta 3 ETF dalam pipeline bursa.