Bisnis.com, JAKARTA – Emiten farmasi PT Indofarma Tbk. (INAF) menyatakan apresiasi rupiah dalam beberapa hari terakhir kemungkinan tidak akan banyak berpengaruh terhadap harga pokok penjualan pada tahun ini.
Direktur Keuangan Indofarma Herry Triyatno mengatakan hal ini disebabkan perseroan sudah melakukan importasi untuk penjualan hingga akhir tahun ini.
“Untuk penjualan 2020 kita sudah produksi yang impor bahan bakunya beberapa bulan yang lalu,” ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (18/11/2020).
Dengan demikian, dia menyatakan bahwa penguatan rupiah kemungkinan akan berdampak pada penurunan harga pokok penjualan pada tahun depan.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Herry berharap pendapatan perseroan pada tahun depan akan terfokus pada penjualan vaksin Covid-19.
Perseroan berencana untuk memaksimalkan penjualan vaksin Covid-19 yang diproyeksikan akan mulai terdistribusi pada awal tahun depan.
Hingga berita ini diturunkan, INAF sendiri belum merilis data laporan keuangan per September 2020.
Akan tetapi, Herry memberikan bocoran 50 persen dari target pendapatan 2020 terkonsentrasi pada kuartal keempat. Perseroan juga saat ini dinilainya masih berusaha untuk memenuhi target penjualan sebesar Rp1,645 triliun sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2020.
Indofarma (INAF) Kejar Target Penjualan Rp1,6 Triliun
Perseroan juga saat ini masih berusaha untuk memenuhi target penjualan sebesar Rp1,645 triliun sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ria Theresia Situmorang
Editor : Hafiyyan
Konten Premium