Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten farmasi kembali melejit di akhir sesi perdagangan pertama hari ini, Senin (12/10/2020). Saham emiten farmasi seperti Kimia Farma dan Indofarma naik setelah Presiden Joko Widodo meminta perencanaan vaksinasi Covid-19 bisa rampung dalam dua pekan mendatang.
Berdasarkan data Bloomberg, saham PT Kimia Farma Tbk naik 4,87 persen ke posisi 3.230. Saham PT Indofarma Tbk. juga melesat 4,18 persen ke posisi 3.240.
Kenaikan saham juga dialami anak usaha Kimia Farma, PT Phapros Tbk. yang menguat 2,64 persen ke level 1.555. Saham emiten farmasi dari kalangan swasta juga turut menguat, antara lain PT Pyridam Farma Tbk (3,73 persen), PT Kalbe Farma Tbk. (+1,72 persen), dan PT Millennium Pharmacon Int Tbk. (+6,06 persen).
Untuk diketahui, dalam rapat terbatas hari ini, Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk segera memaparkan terkait peta jalan atau roadmap vaksinasi Covid-19.
Presiden Jokowi sebelumnya juga sempat memerintahkan jajarannya untuk membuat detail rencana vaksinasi. Dengan demikian, saat vaksin telah ada, pelaksanaan di lapangan dapat segera dilakukan.
“Saya minta dua minggu ini sudah ada perencanaan detail, kapan dimulai, lokasi di mana, siapa yang melakukan, siapa yang divaksin pertama. Semua harus terencana dengan baik, sehingga saat vaksin ada, itu tinggal langsung implementasi pelaksanaan di lapangan,” ujar Presiden Jokowi.
Baca Juga
Sementara itu, untuk mengamankan pasokan vaksin, pemerintah Indonesia kembali melakukan kunjungan ke China. Pada kunjungan tersebut, perwakilan Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menlu China Wang Yi dan pimpinan perusahaan produsen vaksin Covid-19 yaitu Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac pada Sabtu (10/10/2020).
Pertemuan itu bertujuan untuk memfinalisasi pembelian vaksin Covid-19 yang telah dijajaki oleh Menteri BUMN dan Menteri Luar Negeri dan dalam konteks persiapan eksekusi vaksinasi, transfer teknologi, dan penjajakan regional production di Indonesia.
Secara khusus, dalam Peraturan Presiden Nomor 99/2020, PT Bio Farma (Persero) atau Holding BUMN Farmasi mendapat penugasan sebagai produsen vaksin corona di Indonesia.
Adapun dalam pengadaan vaksin di dalam negeri, Bio Farma dapat melibatkan anak usaha, PT Kimia Farma Tbk. dan PT Indonesia Farma Tbk.