Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMN Farmasi, Kimia Farma (KAEF) Proyeksi Pertumbuhan Kinerja 2020

Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno mengatakan perseroan berencana untuk menjaga kinerja dari sisi keuangan antara lain dengan meningkatkan penjualan, efisiensi beban usaha, dan pengelolaan modal kerja.
Favipiravir, obat yang bisa digunakan untuk terapi COVID-19 hasil produksi dari PT Kimia Farma, Tbk/ Dok. Humas Bio Farma
Favipiravir, obat yang bisa digunakan untuk terapi COVID-19 hasil produksi dari PT Kimia Farma, Tbk/ Dok. Humas Bio Farma

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN farmasi PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) memproyeksikan kinerja perseroan hingga akhir tahun ini akan lebih baik dibandingkan dengan performa pada 2019.

Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno mengatakan perseroan berencana untuk menjaga kinerja dari sisi keuangan antara lain dengan meningkatkan penjualan, efisiensi beban usaha, dan pengelolaan modal kerja hingga akhir tahun 2020.

“Kami memproyeksikan sampai dengan akhir tahun 2020, kinerja perseroan akan meningkat dibandingkan dengan tahun lalu,” ungkap Ganti kepada Bisnis, Rabu (18/11/2020).

Dari sisi operasional, emiten pelat merah tersebut menyatakan akan terus melakukan pemenuhan kebutuhan pemerintah baik dalam hal penanganan Covid-19 maupun kebutuhan pemerintah dan masyarakat dalam hal layanan kesehatan.

Terkait dengan kinerja sampai dengan triwulan ketiga tahun 2020, emiten berkode saham KAEF tersebut membukukan penjualan Rp7,04 triliun yang mengalami pertumbuhan sebesar 2,42 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019.

Namun dari sisi laba bersih, perseroan mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu, dengan koreksi sebesar 11,09 persen yang disebabkan karena beban bunga yang mengalami peningkatan sebesar 25,39 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Di sisi lain, EBITDA Kimia Farma mengalami pertumbuhan 40,14 persen dari periode yang sama tahun lalu yakni dari Rp565,13 miliar menjadi Rp791,95 miliar dan laba operasi juga mengalami pertumbuhan sebesar 17,57 persen menjadi Rp504,54 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper