Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Bank Jadi Tumpuan, IHSG Lanjutkan Penguatan

Pada menit awal perdagangan, IHSG dibuka pada level 5.480,99 atau naik 0,33 persen dibandingkan penutupan kemarin.
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Rabu (11/11/2020) seiring dengan dorongan saham perbankan jumbo.

Pada menit awal perdagangan, IHSG dibuka pada level 5.480,99 atau naik 0,33 persen dibandingkan penutupan kemarin.

IHSG terus melanjutkan penguatannya beberapa menit ke depan dan terpantau berada di posisi 5.493,41 atau menguat 0,56 persen. Sebanyak 165 saham menguat, 56 melemah dan 171 stagnan dengan kapitalisasi pasar Rp6.406,61 triliun.

Saham sektor perbankan kembali menjadi incaran investor asing pada pagi ini. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) membukukan net foreign buy terbesar sejauh ini senilai Rp102,6 miliar. Menyusul dibelakangnya adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai beli bersih Rp35,3 miliar

Selanjutnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mencatatkan net foreign buy masing-masing senilai Rp12,1 miliardan Rp9,1 miliar.

Sementara itu, saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) menjadi saham yang paling banyak dilego investor asing. TOWR mencatatkan net foreign sell sebanyak Rp19,1 miliar hingga pukul 09.06 WIB.

Indeks harga saham gabungan diprediksi masih melanjutkan penguatan pada perdagangan Rabu (11/10/2020).

Pada perdagangan Selasa (10/11/2020), IHSG naik naik 1,99 persen atau 106,73 poin menjadi 5.462,74. Kemarin, IHSG bergerak di rentang 5.412,59 - 5.469,07.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa berdasarkan rasio fibonacci, level support maupun resistance indeks harga saham gabungan (IHSG) berada di kisaran 5.380,54 hingga 5.490,81.

Sementara itu, berdasarkan indikator, MACD, stochastic, maupun RSI masih menunjukkan sinyal positif, meskipun stochastic dan RSI dapat berpotensi terjadi jenuh beli.

“Terlihat beberapa pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat,” ujar Nafan seperti dikutip dari publikasi riset harian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper