Bisnis.com, JAKARTA – Langkah PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) memanfaatkan batu bara menjadi produk hilir dimethyl ether (DME), methanol, dan methanol ethylene glycol (MEG) menjaga prospek bisnis perusahaan dalam jangka panjang.
Proyek hilirisasi batu bara Bukit Asam sendiri diumumkan akan mulai konstruksi pada semester I/2021 mendatang. PTBA menyebutkan pihaknya tengah menyelesaikan aspek hukum dengan mitra bisnisnya dalam proyek hilirsasi ini.
Dalam pemanfaatan batu menjadi produk hilir ini PTBA menggandeng Air Product & Chemical Inc dan PT Pertamina (Persero). Proyek ini menelan investasi senilai US$2,1 miliar atau sekitar Rp29,4 triliun dengan kurs Rp14.000.
“Kami akan mulai EPC-nya di triwulan I, triwulan II 2021. Sekarang kami sedang menyiapkan kerja sama secara legal dengan Air Product dan Pertamina. Diharapkan bisa tandatangan November [2020] ini. [Konstruksi] apabila semua kesepakatan bisnis secara legal dan secara bisnis sudah kami sepakati,” ujar Arviyan dalam konferensi pers kinerja kuartal III/2020 secara virtual, Jumat (6/11).
Proyek DME yang akan dibangun di Tanjung Enim, Sumatra Selatan tersebut rencananya akan menghasilkan 1,4 juta ton DME, 300.000 Methanol, dan 250.000 ton Methanol & Ethylene Glycol (MEG).