Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas bursa Asia mempertahankan penguatannya siang ini di tengah kekhawatiran pasar terhadap vaksin virus corona yang masih memerlukan waktu sebelum berhasil melewati tahap uji klinis berskala besar.
Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (10/11/2020), indeks S&P/ASX 200 Australia terpantau naik 0,66 persen. Indeks Topix Jepang juga mengalami penguatan setelah ditutup naik 1,12 persen.
Sementara itu di Korea Selatan, indeks Kospi juga terpantau naik 0,23 persen disusul indeks Hang Seng Hong Kong yang bergerak naik 0,54 persen. Di sisi lain indeks Shanghai Composite China terkoreksi 0,4 persen
Investor menarik diri dari aset defensif dan mengalirkan uang tunai ke pasar yang terkait erat dengan pertumbuhan ekonomi. Pakar penyakit menular terkemuka di AS, Anthony Fauci, mengatakan suntikan yang dikembangkan oleh Pfizer akan memiliki "dampak besar" pada semua yang akan lakukan terkait Covid-19 di masa mendatang.
“Masih ada sejumlah pertanyaan terkait keberlanjutan kabar positif vaksin virus corona, seperti efikasi, skala distribusi, efek samping, dan penyimpannya,” jelas Michael Purves, CEO Tallbacken Capital Advisors LLC.
Berita tentang potensi keberhasilan vaksin datang ketika AS melampaui 10 juta kasus Covid-19 pada hari Senin dan tampaknya siap untuk mencapai rekor rawat inap akhir pekan ini.
Presiden terpilih Joe Biden memperingatkan negara itu menghadapi "musim dingin yang gelap" dan mengumumkan satuan tugas virus korona baru ketika tim transisinya berupaya memenuhi janji kampanye untuk menahan wabah.
Federal Reserve memperingatkan bahwa harga aset di pasar-pasar utama dapat terpukul jika dampak ekonomi pandemi virus korona memburuk dalam beberapa bulan mendatang.