Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rilis Obligasi Rp9,8 Triliun, Indika Energy (INDY) Jaga Likuiditas

Dana hasil emisi obligasi itu akan digunakan untuk pembayaran kembali (refinancing) utang yang akan jatuh tempo bersama dengan hasil dari penawaran surat utang awal dan kas yang ada.
Direktur Utama PT Indika Energy Tbk. M. Arsjad Rasjid P.M menyampaikan sambutan pada  pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, di  Jakarta, Rabu (4/7/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Indika Energy Tbk. M. Arsjad Rasjid P.M menyampaikan sambutan pada pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, di Jakarta, Rabu (4/7/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan batu bara, PT Indika Energy Tbk., terus berupaya untuk menjaga likuiditas perseroan di tengah pandemi Covid-19.

Hal tersebut tercermin dari penerbitan obligasi valas dengan nilai mencapai US$675 juta atau setara Rp9,82 triliun dengan estimasi kurs Jisdor Rabu (4/11/2020) di posisi Rp14.557 per dolar AS.

Adapun, Direktur Utama Indika Energy M. Arsjad Rasjid P.M mengatakan bahwa perseroan telah menyelesaikan proses roadshow dan pricing sehubungan dengan rencana penerbitan tambahan surat utang senilai US$225 juta dengan bunga 8,25 persen, yang akan jatuh tempo pada tahun 2025.

Surat utang itu akan dikonsolidasikan dan membentuk satu seri dengan surat utang yang telah diterbitkan pada 22 Oktober 2020 senilai US$450 juta dengan bunga 8,25 persen yang akan jatuh tempo pada 2025.

Perseroan melalui entitas anak usaha PT Indika Energy Capital IV Pte Ltd., mencatatkan surat utang itu di Singapore Exchange Securities Trading Limited.

Dana hasil emisi obligasi itu akan digunakan untuk pembayaran kembali (refinancing) utang yang akan jatuh tempo bersama dengan hasil dari penawaran surat utang awal dan kas yang ada.

Lebih rinci, dana hasil emisi digunakan untuk melunasi seluruh Surat Utang Senior berkupon 6,375 persen sejumlah US$500 juta yang akan jatuh tempo pada tahun 2023 dan diterbitkan oleh Indo Energy Finance II B.V.

“Selain itu, salah satu manfaatnya juga adalah membantu untuk menjaga likuiditas perseroan,” ujar Arsjad kepada Bisnis, Rabu (4/11/2020).

Sebagai gambaran, total aset perseroan per 31 Maret 2020 berada di posisi US$3,52 miliar, lebih rendah daripada posisi per akhir 2019 sebesar US$3,61 miliar.

Adapun, total kas dan setara kas perseroan berada di posisi US$579,9 juta per 31 Maret 2020, sedikit lebih tinggi dari posisi per 31 Desember 2019 sebesar US$568,6 juta.

Sementara itu, total liabilitas perseroan per akhir Maret 2020 sebesar US$2,52 miliar, lebih rendah dari posisi akhir Desember 2019 sebesar US$2,57.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper