Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak melemah seiring dengan lonjakan pasokan di Amerika Serikat dan peningkatan kasus Covid-19 yang menekan ekspektasi permintaan.
Pada perdagangan Rabu (28/10/2020) pukul 17.07 WIB, harga minyak WTI kontrak Desember 2020 turun 3,94 persen atau 1,56 poin menjadi US$38,01 per barel.
Sementara itu, harga minyak Brent kontrak Desember 2020 juga anjlok 3,18 persen atau 1,31 poin menuju US$39,89 per barel
Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan harga minyak bergerak turun pada perdagangan hari Rabu (28/10), memangkas penguatan yang dibukukan kemarin.
Hal itu disebabkan melonjaknya cadangan minyak mentah AS dan meningkatnya kasus Covid-19 yang memicu kekhawatiran terhadap kelebihan suplai minyak dan melemahnya permintaan bahan bakar.
Cadangan minyak mentah dan bensin di AS naik pada pekan lalu, menurut data yang ditunjukkan oleh American Petroleum Institute (API), dengan cadangan minyak mentah naik 4,6 juta barel untuk menjadi sekitar 495,2 juta barel, lebih tinggi dari estimasi analis sebesar 1,2 juta barel.
Baca Juga
Infeksi virus kembali melonjak di Amerika Serikat, dengan hampir setengah juta orang telah terkena virus korona dalam tujuh hari terakhir. Sementara itu, Pemerintah Eropa bersiap untuk memperkenalkan kebijakan pembatasan terbaru untuk menjaga kasus di bawah kendali.
Sentimen lain yang dapat menambah tekanan untuk harga minyak adalah produksi minyak Libya yang akan datang sekitar 1 juta barel per hari dalam beberapa pekan mendatang.
Menurut Monex, harga minyak berpotensi jual dengan target penurunan di US$37,95 selama harga tidak mampu menembus level resistan US$39,15.
"Di atas level US$37,95 harga minyak berpotensi beli dengan target kenaikan di US$39.55. Rentang perdagangan potensial di sesi Eropa US$37.95 - US$39,55," imbuhnya.