Bisnis.com, JAKARTA - PT Waskita Beton Precast Tbk. melaporkan tingkat utilitas atau daya guna pabrik milik perseroan hanya mencapai 25 persen per akhir September 2020.
Direktur Produksi Waskita Beton Precast Heri Supriyadi menyampaikan utilitas pabrik perseroan per akhir September 2020 sekitar 25 persen. Tingkat utilitas yang dapat dijadikan cerminan produksi pabrik yang rendah tersebut seiring dengan melemahnya permintaan pada masa pandemi.
“Namun kami telah melakukan upaya integrasi beberapa plant. Nanti kalau integrasi ini kita lakukan, insyaallah utilitas ini bisa tercapai 35 persen - 40 persen,” kata Heri dalam paparan publik secara daring, Senin (26/10/2020).
Adapun, integrasi sejumlah pabrik tersebut juga dilakukan bersama induk usaha yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dalam rangka efisiensi dan sinergitas.
Direktur Utama Waskita Beton Precast Cholis Prihanto menambahkan efisiensi yang dilakukan emiten berkode saham WSBP itu pada masa pandemi dilakukan dalam dua cara yaitu berbagi sumber daya (shared resources) dan pusat komando (command center).
“Kami akan melakukan kerjasama dengan Waskita holding dalam melakukan pembelian di mana kalau volume kita ditambah dengan volume Waskita holding itu jumlahnya tentu akan sangat besar bisa 2 kali lipat dari volume WSBP sendiri,” jelas Cholis.
Baca Juga
Lebih lanjut, saat ini WSBP tengah melakukan persiapan pembangunan pabrik baru di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, untuk ikut serta dalam pembangunan ibukota baru nantinya.
“Kita harapkan pada saatnya nanti sudah dimulai pembangunan ibukota baru, plant ini sudah siap beroperasi dengan setiap pendukungnya,” ujar Heri.
Saat ini, WSBP memiliki 9 pabrik yang tersebar di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa dengan kapasitas 3,7 juta ton per tahun.
Adapun, pabrik di Gasing (Sumatera Selatan) dan Bojonegara (Banten) telah memiliki dermaga sendiri dengan kapasitas masing-masing 725.000 ton dan 475.000 ton.