Bisnis.com, JAKARTA - Restrukturisasi fasilitas pinjaman dari perbankan menjadi salah satu upaya yang diambil PT Waskita Beton Precast Tbk. dalam menjaga likuiditas pada masa pandemi.
Direktur Utama Waskita Beton Precast Cholis Prihanto menyampaikan restrukturisasi fasilitas pinjaman dari perbankan dilakukan terhadap bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) maupun bank swasta.
“Untuk bank himbara, tentu kami akan melakukan pendekatan bersama holding Waskita. Saat ini, kami sedang dalam proses kajian dengan pihak ketiga independen,” kata Cholis dalam paparan publik secara daring, Senin (26/10/2020).
Selanjutnya untuk perbankan swasta, emiten berkode saham WSBP tersebut melakukan rollover fasilitas pinjaman hingga Rp2 triliun sampai akhir 2020.
Perinciannya yaitu penundaan pelunasan hingga akhir tahun senilai Rp1,4 triliun. Sementara restrukturisasi Rp600 lainnya dilakukan melalui angsuran per bulan dari sebelumnya pola pembayaran yang sifatnya tetap.
Direktur Keuangan Waskita Beton Precast Mohamad Nur Sodiq menjelaskan bahwa tingkat likuiditas dan solvabilitas perseroan menjadi perhatian utama perseroan pada masa pandemi.
Baca Juga
“Restrukturisas keuangan yang kami lakukan ini tentu untuk menjaga supaya tetap likuid. Seperti diketahui, proporsi pembayaran angsuran perbankan dan bunga cukup besar bagi WSBP,” ujar Cholis.
Dengan restrukturisasi tersebut, lanjut Cholis, perseroan bakal dapat melakukan saving (menabung) untuk menjaga likuiditas terutama untuk memenuhi belanja modal (working capital) penyelesaian proyek yang ada.
Selain melakukan restrukturisasi perbankan, WSBP juga akan mempercepat penerimaan piutang pada sisa dua bulan tahun ini.
“Piutang yang ada kami akselerasi supaya bisa segera cair di periode akhir 2020 ini sehingga bisa menjaga likuiditas,” tutur Cholis.
Sementara itu, penggalangan dana dari pasar modal disebut belum menjadi pilihan utama WSBP saat ini. Cholis menyebut setidaknya dalam 1 - 2 tahun ke depan perseroan belum memiliki rencana spesifik untuk melakukan aksi korporasi.