Bisnis.com, JAKARTA – PT Waskita Beton Precast Tbk. menyebut pemangkasan peringkat utang perseroan oleh Fitch Ratings menjadi CC dari CCC- seiring dengan penurunan rating dari induk usaha yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Direktur Keuangan Waskita Beton Precast Mohamad Nur Sodiq mengatakan bahwa pendapatan perseroan selama beberapa tahun terakhir memang sangat dipengaruhi oleh pendapatan dari Waskita Karya.
“Secara persentase pada tahun-tahun sebelumnya pendapatan kami banyak dipengaruhi oleh pendapatan dari induk atau kami sebut sebagai pendapatan internal,” kata Sodiq dalam paparan publik secara daring, Senin (26/10/2020).
Kendati peringkat utang mengalami penurunan, Sodiq meyakinkan bahwa pihaknya akan berusaha menjaga solvabilitas dan likuiditas agar proyek-proyek yang sudah masuk daftar dapat diselesaikan tepat waktu.
Untuk menambah pundi-pundi kas, emiten berkode saham WSBP tersebut belum akan melakukan penggalangan dana di pasar modal setidaknya hingga dua tahun mendatang.
Adapun, upaya menjaga likuiditas akan dilakukan lewat restrukturisasi perbankan. Sodiq mengatakan restrukturisasi fasilitas perbankan diharapkan dapat menjaga likuiditas dan solvabilitas perseroan dalam jangka pendek hingga kuartal II/2020/
Baca Juga
“Kami berharap pandemi ini bisa selesai pada pertengahan 2021, sehingga seluruh performa bisa pulih,” tutur Sodiq.
Pada awal bulan ini, Lembaga pemeringkat Fitch Ratings menurunkan peringkat nasional jangka panjang PT Waskita Beton Precast Tbk. dari CCC(idn) ke CC(idn) seiring pemangkasan peringkat terhadap induk usaha, PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Fitch juga menurunkan peringkat obligasi Waskita Beton senilai Rp2 triliun ke peringkat yang sama.
Fitch menilai menilai WSBP dan induknya memiliki hubungan operasional yang kuat karena tumpang tindih manajemen senior dan kontrol Waskita Karya atas keputusan-keputusan penting WSBP.
Peringkat nasional ‘CC’ menunjukkan risiko gagal bayar yang tergolong tertinggi relatif terhadap emiten atau surat utang lain di Indonesia.
Secara umum, penurunan peringkat WSBP juga dipengaruhi oleh pelemahan arus kas dan penurunan profitabilitas.