Bisnis.com, JAKARTA — Kuota pemesanan obligasi negara ritel seri ORI018 tersisa sekitar Rp2,90 triliun sampai dengan 21 Oktober 2020.
Plt. Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan data pemesanan atau completed order ORI018 senilai Rp2,10 triliun hingga Jumat (9/10/2020) pukul 15:00 WIB. Kendati demikian, pemerintah belum berencana merevisi target.
“Sejauh ini kami belum ada rencana untuk menaikkan target penjualan,” ujarnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Sebelumnya, Deni menjelaskan bahwa target awal pemerintah untuk penjualan ORI018 senilai Rp5 triliun. Menurutnya, apabila permintaan lebih tinggi pemerintah mempertimbangkan untuk meningkatkan dari target awal.
“Kami kasih kuota sedikit dulu, silakan masukkan penawaran,” ujarnya.
Dia menyatakan optimistis animo masyarakat untuk memsan ORI018 tetap tinggi. Hal itu sama seperti dalam penawaran surat berharga negara (SBN) ritel sebelumnya.
Baca Juga
ORI018 memiliki kupon tetap 5,70 persen. Minimum pemesanan yakni Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta dengan maksimum pemesanan Rp3 miliar.
Penetapan penjualan ORI018 akan dilakukan pada 23 Oktober 2020. SBN ritel itu memiliki tenor 3 tahun atau jatuh tempo pada 15 Oktober 2023.