Bisnis.com, JAKARTA - Emas berjangka naik tajam pada akhir perdagangan Jumat pagi (9/10/2020) di Amerika Serika, setelah dolar jatuh ke level terendah hampir tiga minggu dan meningkatnya spekulasi untuk stimulus baru AS.
Dua isu ini semakin mendorong investor beralih ke emas sebagai lindung nilai terhadap kemungkinan terjadinya inflasi.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, melonjak US$31,1 atau 1,64 persen, menjadi ditutup pada 1.926,2 dolar AS per ounce.
Emas berjangka menguat 4,3 dolar AS atau 0,23 persen menjadi US$1.895,10 pada Kamis (8/10/2020), setelah terpangkas US$18 atau 0,94 persen menjadi US$1.890,80 pada Rabu (7/10/2020), dan jatuh US$11,3 atau 0,59 persen menjadi US$1.908,80 pada Selasa (6/10/2020).
"Sepertinya banyak optimisme sedang dibangun di sekitar stimulus AS dan itu benar-benar di garis depan pergerakan emas," kata Eli Tesfaye, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Penurunan lebih lanjut dalam dolar dapat menambah lebih banyak pendorong, dan mengingat momentum teknis yang kuat, emas segera dapat mencapai tertinggi yang terlihat pada Agustus, Tesfaye menambahkan.
Baca Juga
Setelah menunda pembicaraan dengan Demokrat tentang paket bantuan komprehensif awal pekan ini, Presiden AS Donald Trump menyerukan rancangan undang-undang bantuan 'ramping' yang akan mencakup dana talangan sektor maskapai penerbangan yang kesulitan.
Selain itu, keunggulan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden telah meningkatkan prospek stimulus lebih lanjut, menambah daya tarik emas.
Dolar sementara itu turun ketika meningkatnya ekspektasi kemenangan Biden, membuat emas lebih murah bagi mereka yang memegang mata uang lain.
"Faktanya, perdagangan emas jangka panjang kemungkinan akan agnostik terhadap hasil pemilihan," kata analis TD Securities dalam sebuah catatan.
"Kecuali hasil pemerintah yang terpecah, kedua pemerintahan kemungkinan akan mendorong kesepakatan fiskal berskala besar dalam waktu singkat yang akan membantu mengurangi kemacetan tekanan suku bunga riil, mengangkat logam mulia dalam prosesnya."
Suku bunga mendekati nol dan pencetakan uang yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh bank sentral untuk meredakan pukulan ekonomi dari pandemi virus Corona telah mendorong reli 26 persen untuk emas tahun ini.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik US$1,23 atau 5,16 persen menjadi ditutup pada US$25,11 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik US$30,3 atau 3,51 persen menjadi ditutup pada US$894,3 per ounce.