Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Trump Ingin Stimulus Lebih Besar, Wall Street Melesat Lagi

Tiga indeks saham utama di bursa Amerika Serikat kompak menguat. Pelaku pasar kini berspekulasi soal stimulus setelah yakin kubu penantang Joe Biden bakal memenangkan pemilihan presiden pada 3 November 2020 mendatan.g
Rivki Maulana
Rivki Maulana - Bisnis.com 09 Oktober 2020  |  20:56 WIB
Trump Ingin Stimulus Lebih Besar, Wall Street Melesat Lagi
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020). - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) kembali menguat seiring dengan ekspektasi pelaku pasar terhadap stimulus fiskal semakin kuat. 

Dilansir dari Bloomberg, Wall Street naik di hari ketiga beruntun setelah Gedung Putih memberikan sinyal terhadap kemungkinan pemberian stimulus lebih besar. Di samping itu, para emiten juga menaikkan proyeksi perolehan laba.

Indeks S&P dibuka menguat 0,52 persen pada pukul 20.45 WIB setelah tersiar laporan dari Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan Ketua DPR Nancy Pelosi bahwa Presiden AS Donald Trump ingin paket bantuan yang lebih komprehensif

Indeks Dow Jones Industrial Average dibuka lebih tinggi dari penutupan kemarin dan terpantau naik 0,55 persen pada pukul 20.36 WIB. 

Indeks Nasdaq Composite juga dibuka lebih tinggi dari penutupan kemarin dan terpantau naik 0,65 persen.

Saham pembuat chip Xilinx Inc melompat sejalan dengan rencana akuisisi oleh kompetitornya, Advance Micro Devices Inc.

Investor tampaknya akan kalam di akhir pekan ini dan tidak terlalu menghindari risiko. Kondisi kesehatan Donald Trump yang pulih dari virus corona di akhir kampanye pemilihan presiden membuat pelaku pasar yakin Joe Biden akan memenangkan kontestasi. 

Spekulasi sekarang bergerak apakah Partai Demokrat akan menyapu Kongres juga dan menerapkan stimulus besar-besaran untuk memulihkan perekonomian. 

“Pelonggaran fiskal skala besar akan menekan nilai dolar AS, sekaligus memberi imbal hasil obligasi sedikit dorongan,” tulis ahli strategi yang dipimpin oleh Peter Berezin di BCA Research  dalam sebuah catatan. 

Berikut perkembangan pasar terkini :

Saham

  • Indeks S&P 500 meningkat 0,6% menjadi 3.466,11, ertinggi dalam lebih dari lima minggu.
  • Dow Jones Industrial Average naik 0,5% menjadi 28.574,16, tertinggi dalam lebih dari lima minggu.
  • Indeks Komposit Nasdaq naik 0,5% menjadi 11.481,95, tertinggi dalam lebih dari lima minggu.
  • Indeks Nasdaq 100 naik 0,5% menjadi 11.606,94, tertinggi dalam lima minggu.
  • Indeks Stoxx Europe 600 meningkat 0,5% menjadi 370,32, tertinggi dalam lebih dari tiga minggu.

Mata Uang

  • Indeks Spot Dolar Bloomberg turun 0,5% menjadi 1.164.48, terendah dalam tiga minggu dan penurunan terbesar dalam enam minggu.
  • Euro naik 0,5% menjadi $ 1,1816, terkuat dalam tiga minggu.
  • Yen Jepang menguat 0,2% menjadi 105,78 per dolar, kenaikan terbesar dalam lebih dari tiga minggu.

Obligasi

  • Imbal Hasil obligasi AS 10-tahun turun kurang dari satu basis poin menjadi 0,78%.
  • Imbal Hasil obligasi AS 30-tahun naik satu basis poin menjadi 1,59%
  • Imbal hasil obligasi Jerman 10-tahun turun satu basis poin menjadi -0,53%
  • Imbal hasil obligasi Inggris 10-tahun turun satu basis poin menjadi 0,28%

Komoditas

  • Minyak mentah West Texas Intermediate turun 0,4% menjadi $ 41,04 per barel.
  • Emas menguat 1,3% menjadi $ 1.918.35 per ounce, 
  • Tembaga naik 1,5% menjadi $ 3,09 per pon, tertinggi dalam tiga minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bursa as wall street

Sumber : Bloomberg

Editor : Rivki Maulana

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top