Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pengembang PT Puradelta Lestari Tbk. mencatatkan pendapatan prapenjualan atau marketing sales Rp1,38 triliun per akhir September 2020.
Direktur Puradelta Lestari Tondy Suwanto mengatakan nilai tersebut setara dengan 69 persen dari target marketing sales yang ditetapkan perseroan untuk 2020 senilai Rp2 triliun.
“Permintaan akan lahan industri di tahun 2020 ini cukup tinggi walaupun di tengah situasi pandemi seperti ini,” kata Tondy melalui keterangan resmi, Selasa (6/10/2020).
Tondy pun optimistis emiten berkode saham DMAS tersebut bakal mampu meraih target prapenjualan senilai Rp2 trliun menjelang akhir tahun.
DMAS merupakan salah satu emiten pengembang yang tidak merevisi target marketing sales tahun ini walau perekonomian terdampak pandemi.
Baca Juga
Menurut Tondy, permintaan tanah industri yang tinggi dan proses negosiasi intensif dengan calon pembeli merupakan penyemangat bagi perseroan untuk mencapai target yang ditetapkan pada awal tahun tersebut.
Lebih lanjut, marketing sales senilai Rp1,38 triliun yang dihimpun pada periode Januari-September 2020 tersebut sebagian besar berasal dari penjualan lahan industri seluas 67,7 hektar.
Pada semester I/2020, DMAS menjual lahan industri seluas 50,6 hektar dan pada kuartal III/2020 terjual lahan industri seluas 17,1 hektar.
Pada sisa tiga bulan tahun ini, Tondy mengungkapkan masih ada permintaan atas lahan industri milik perseroan seluas 120 hektar lagi.
“Permintaan tersebut datang dari berbagai sektor, seperti sektor otomotif dan turunannya, sektor pergudangan dan logistik, serta pusat data,” imbuh Tondy Suwanto.
Permintaan tersebut, sambung Tony, mengindikasikan bahwa ke depannya sektor industri yang beroperasi di kawasan industri GIIC Kota Deltamas akan semakin variatif.
DMAS merupakan pengembang kawasan terpadu Kota Deltamas di Cikarang Pusat dengan luas area pengembangan sekitar 3.200 hektar.
Mayoritas saham DMAS dipegang oleh PT Sumber Arusmulia sebesar 57,28 persen yang merupakan bagian dari Sinar Mas Land dan Sojitz Corporation yatu perusahaan general trading dari Jepang sebesar 25 persen.
Pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Selasa (6/10/2020), saham DMAS menguat 1,75 persen menjadi Rp232. Sejak enam bulan terakhir, DMAS melonjak 70,59 persen dengan kapitalisasi pasar Rp11,18 triliun.