Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Masih Tinggi, Puradelta (DMAS) Optimis Penjualan Lahan Industri Laris Manis

Hingga semester I/2020, PT Puradelta Lestari Tbk. mencetak prapenjualan Rp1,05 triliun atau 53 persen dari target.
Kota Deltamas, proyek  PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS).
Kota Deltamas, proyek PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS).

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pengembang lahan industri PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), mencatat angka prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp1,05 triliun hingga semester I/2020. Perusahaan optimistis target prapenjualan yang ditetapkan dapat dicapai.

Direktur Puradelta Lestari Tondy Suwanto menjelaskan, jumlah prapenjualan tersebut telah mencapai 53 persen dari target tahun 2020 sebesar Rp2 triliun. Ia mengatakan, pencapaian tersebut terbilang memuaskan mengingat adanya pandemi virus corona yang mengganggu kegiatan bisnis perusahaan.

Selain itu, ia mengatakan, permintaan terhadap lahan industri selama pandemi tetap terjaga. Hal ini terbukti saat perusahaan meraih marketing sales dari penjualan lahan industri sebesar 32 hektar pada kuartal I/2020.

Sedangkan, pada kuartal II/2020, DMAS juga mampu menjual lahan seluas 19 hektar. Pembeli lahan ini, lanjutnya, berasal dari sektor usaha otomotif dan pusat data dan informasi (data center). Dengan demikian, dalam dua kuartal pertama tahun ini, DMAS bisa mencetak penjualan lahan 51 hektare.

“Hingga saat ini, kami melihat bahwa minat calon pelanggan industri berinvestasi di kawasan industri tetap kuat, mengingat rencana investasi mereka merupakan rencana bisnis jangka panjang,” katanya dalam paparan publik perusahaan, Kamis (27/8/2020).

Dengan torehan tersebut, manajemen perusahaan optimistis dapat mencapai target yang telah disiapkan pada awal tahun ini. Tondy memastikan perusahaan tidak akan melakukan revisi target marketing sales dan akan terus berupaya mengejar prapenjualan yang tersisa sebesar Rp950 miliar.

Ia melanjutkan, hingga akhir semester I/2020, pihaknya masih memiliki permintaan lahan industri sebesar 130 hektar. Peminat lahan tersebut berasal dari berbagai macam sektor usaha, seperti otomotif dan turunannya, pergudangan atau logistik, pusat data, maupun sektor-sektor lainnya.

“Inquiry yang kami dapatkan masih cukup tinggi, dan 60 persen diantaranya adalah investor asing. Proses permintaan lahan 130 hektar yang sudah masuk kemungkinan ada yang dapat direalisasikan pada semester II/2020,” jelasnya.

Hingga penutupan sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis (27/8/2020), saham DMAS bertengger di posisi 242, turun 4 poin atau 1,63 persen. Dalam sebulan terakhir, saham DMAS naik 8,04 persen. Adapun sejak awal tahun, saham DMAS masih mencetak koreksi  18,24 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper