Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas bergerak fluktuatif pada perdagangan hari ini. Sempat menguat, emas spot kembali melorot kendati indeks dolar sedang melemah.
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 07.43 WIB, harga emas spot naik tipis 0,04 persen dan sudah cukup untuk mengantarkan emas kembali ke level US$1.900 per troy ounce. Adapun emas berjangka Comex turun 0,10 persen ke posisi US$1.905,6 per troy ounce. Indeks dolar di sisi laint terpantau turun 0,07 persen ke level 93,7820.
Namun tak berselang lama, harga emas kembali melorot di bawah level US$1.900 per trou ounce. Monex Investindo Futures melaporkan harga emas berpeluang masih dalam tekanan turun dalam jangka pendek di tengah outlook menguatnya dolar AS setelah adanya pernyataan yang optimis dari Gedung Putih mengenai kesehatan Presiden Trump.
"Sentimen lain yang berpotensi menekan harga emas adalah belum adanya sinyal progres lanjutan dalam negosiasi stimulus di AS. Fokus hari ini akan tertuju ke data ISM Non-Manufacturing PMI AS pukul 21:00 WIB," tulis Monex.
Pekan lalu, harga emas jugabergerak zigzag. Sempat menguat karena dipicu sentimen Donald Trump, emas berbalik melorot.
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas spot ditutup melemah 0,32 persen ke posisi US$1.899,84 per troy ounce.
Emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2020 juga lungsur 0,45 persen ke level US$1.907,60 per troy ounce.
Adapun indeks dolar naik 0,14 persen ke posisi 93,8440. Indeks. Dolar menguat setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan diri terinfeksi virus corona (Covid-19). Pasar keuangan langsung terhuyung karena berita tersebut menambah ketidakpastian di pasar keuangan.
Mengutip Marketwatch, harga emas berjangka berakhir lebih rendah pada hari Jumat meskipun Presiden Donald Trump dan istrinya mengumumkan bahwa mereka telah tertular penyakit Covid-19 dan akan dikarantina di Gedung Putih selama berhari-hari.
"Emas naik sedikit semalam karena berita diagnosis Trump tetapi berbalik turun karena telah menjadi jelas bahwa berita tersebut tidak memicu kepanikan keluar dari ekuitas ke tempat berlindung seperti emas," Colin Cieszynski, kepala strategi pasar di SIA Wealth Management, kepada MarketWatch.
Ryan Giannotto, direktur penelitian di GraniteShares mengatakan harga emas turun lebih disebabkan oleh sentimen stimulus. Untuk diketahui, stimulus fiskal untuk memulihkan perekonomian AS menjadi bahan tarik ulur antara pihak eksekutif dan legislatif di AS.
"Kurangnya stimulus baru dari Federal Reserve dan kemacetan politik yang menghalangi bantuan fiskal telah menjadi faktor dominan di balik koreksi emas ini dan kekuatan dolar terkait," katanya.
Harga emas spot terpantau di level US$1.913,06 per troy ounce, turun tipis 0,02 persen. Emas berjangka Comex juga masih di level US$1.918,8 per troy ounce, turun 0,07 persen. Indeks dolar di sisi lain turun 0,13 persen ke level 93,3940.
Harga emas spot naik tipis 0,05 persen ke posisi US$1.900,74 per troy ounce. Adapun emas berjangka Comex turun tipis 0,17 persen ke level US$1.904 per troy ounce. Indeks dolra di sisi lain turun 0,26 persen ke leval93,6040.
Harga emas spot turun 0,39 persen ke level US$1.892,42 per troy ounce. emas berjangka Comex juga turun 0,56 persen ke level US$1.896,90 per troy ounce. Indeks dolar di sisi lain turun 0,13 persen ke posisi 93,7180.
Harga emas spot turun 0,36 persen ke posisi US$1.892,99 per troy ounce. Adapun emas berjangka Comex turun 0,47 persen ke posisi US$1.898,6 per troy ounce. Indeks dolar terpantau turun 0,10 persen ke level 93,7470.
Harga emas spot melorot 0,07 persen dan sudah cukup untuk menendang harga ke bawah level US$1.900 per troy ounce. Emas spot terpantau di level US$1.898,60 per troy ounce. Indeks dolar di sisi lain turun 0,14 persen ke level 93,7110.
Harga emas spot naik tipis 0,04 persen dan sudah cukup untuk mengantarkan emas kembali ke level US$1.900 per troy ounce. Adapun emas berjangka Comex turun 0,10 persen ke posisi US$1.905,6 per troy ounce. Indeks dolar di sisi laint terpantau turun 0,07 persen ke level 93,7820 .