Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Bisa Akumulasi Beli Saham BCA, Ini Rekomendasinya

Pergerakan harga saham BCA telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar.
Kartu Debit BCA/Dokumen BCA
Kartu Debit BCA/Dokumen BCA

Bisnis.com, JAKARTA — Investor disarankan melakukan akumulasi beli terhadap saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada perdagangan Senin (5/10/2020).

Sebelumnya pada penutupan perdagangan Jumat (2/10/2020), saham BBCA anjlok 1,17 persen atau 325 poin menuju Rp27.525, setelah bergerak di rentang Rp27.200 - 27.825.

Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp678,63 triliun, terbesar di antara saham emiten lainnya di Bursa Efek Indonesia. Sepanjang tahun 2020, saham BBCA turun 17,65 persen.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan BBCA, dalam hitungan harian valuasinya adalah (27525) (RoE: 13.96%; PER: 27.44x; EPS: 1,003.28; PBV: 3.83x; Beta: 0.95).

"Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar," paparnya dalam publikasi riset,

Nafan pun memberiklan rekomendasi akumulasi beli saham BBCA pada area 26950 – 27550, dengan target harga secara bertahap di level 28975, 30500, 34050 dan 37600. Level Support 26950 dan 26100.

Sementara itu, Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bakal melanjutkan pelemahannya pada perdagangan awal pekan ini, Senin (4/10/2020).

Pada perdagangan terakhir pekan lalu IHSG ditutup terkoreksi 0.87 persen ke level 4926.73. Adapun, pelemahan didorong oleh sektor infrastruktur yang terkoreksi 2,25 persen dan agriculture yang turun 1,24 persen.

Nafan Aji mengatakan, berdasarkan analisa teknikal terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG.

“Berdasarkan rasio fibonacci, support dan resistance berada pada 4865.27 hingga 4975.54 Berdasarkan indikator, MACD, Stochastic dan RSI telah menunjukkan sinyal negatif,” tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper