Bisnis.com, JAKARTA—Sejumlah sentimen menjadi penekan pasar modal sepanjang kuartal III/2020. Di sisi lain, momentum koreksi dapat dimanfaatkan sebagai peluang menanti pemulihan pasar.
Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich mengatakan ada sejumlah sentimen utama yang mempengaruhi pergerakan pasar sepanjang kuartal III/2020, termasuk menekan kinerja reksa dana.
Pertama, dari sisi eksternal Farash menilai investor tengah risk-off, terlihat dari turunnya harga saham di bursa Amerika Serikat.
Kemudian, dari sisi domestik tertekan oleh pelemahan rupiah dan wacana amandemen UU Bank Indonesia yang dikhawatirkan dapat mengurangi independensi otoritas moneter Indonesia di masa depan.
“Selain itu prospek pemulihan ekonomi yang tidak cepat mengingat pertumbuhan kasus Covid-19 baru tinggi dan PSBB Jakarta,” ujarnya, Minggu (4/10/2020)
Di sisi lain dia menyebut pada dasarnya kuartal tiga sering menjadi periode rentan tiap tahunnya karena periode pembagian dividen saham baru berlalu dan beberapa kupon SBN juga baru didistribusikan.
Farash menganjurkan agar investor melihat momentum koreksi pasar ini sebagai peluang untuk menangkap kemungkinan pasar berbalik positif jelang akhir tahun. Pasalnya, secara historis sekitar November dan Desember pasar selalu bergerak menanjak.
“Tempo hari di awal kuartal 3 kami menganjurkan investor memanfaatkan potensi koreksi kuartal 3 untuk membangun posisi untuk memanfaatkan kemungkinan rebound di akhir kuartal 4,” tutur Farash.
Dia optimistis pasar akan kembali menanjak di akhir tahun, sebab biasanya jelang Desember sebelum musim libur panjang banyak manajer investasi baik global maupun lokal akan melakukan rebalancing portofolio.
“Di samping itu tentunya akan ada kejelasan hasil pemilu AS dan perkembangan vaksin serta obat Covid,” tutur dia.