Bisnis.com, JAKARTA - Rencana penerbitan green bond hingga mencapai US$1,11 miliar oleh Star Energy diyakini akan memberikan dampak positif terhadap kinerja induk usahanya, PT Barito Pacific Tbk.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan bahwa pelaku pasar akan menyambut positif penerbitan obligasi valas Star Energy seiring dengan alokasi dana yang akan digunakan dari hasil penerbitan itu.
Untuk diketahui, Star Energy Geothermal (Salak-Darajat) atau SEGSD anak usaha PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), akan menerbitkan obligasi valas hingga US$1,11 miliar yang akan terbagi menjadi dua tranche, yaitu tranche A yang akan jatuh tempo pada 2029 dan tranche B yang akan jatuh tempo pada 2038.
Star Energy akan menggunakan dana obligasi global untuk melunasi sejumlah utang dan sebagian akan dialokasikan untuk belanja modal, modal kerja, dan kebutuhan lain yang terkait dengan operasional geothermal.
"Sudah terlihat dana alokasinya mau digunakan apa saja, maka akan terlihat dampaknya ke Star Energy, yang nantinya juga akan mempengaruhi kinerja BRPT, karena BRPT merupakan induk usaha," ujar Reza seperti dikutip dari keterangannya, Jumat (2/10/2020).
Adapun, hingga saat ini Star Energy masih menjadi penopang besar kinerja Barito Pacific.
Baca Juga
Sektor itu terus memberikan tingkat pendapatan dan EBITDA yang stabil serta tren peningkatan keuntungan bersih sejalan dengan menurunnya pengeluaran untuk pembayaran bunga pinjaman dari waktu ke waktu terhadap kinerja grup secara keseluruhan.
Di sisi lain, lembaga pemeringkat internasional telah memberikan rating investment grade untuk green bond yang diterbitkan Stary Energy itu. Fitch Ratings telah menyematkan peringkat BBB- dengan outlook stabil, sedangkan Moody’s Investor Service menyematkan peringkat Baa3 dengan outlook stabil.
Reza menjelaskan rating investment grade tersebut menggambarkan kualitas dari surat utang yang dianggap baik dan minim resiko, yang dikeluarkan oleh perusahaan yang reliable.
Selain itu, Reza menilai pemberian peringkat obligasi dengan outlook stabil yang didapatkan Star Energy mencerminkan adanya kecukupan arus kas BRPT sebagai induk usaha Star Energy, sehingga akan memberikan dampak yang bagus pada penerbitan obligasi itu.
Reza menegaskan, secara garis besar pemberian obligasi itu akan menunjang operasional Star Energy dalam membangun energi terbarukan di Indonesia.
"Apalagi dapat eksklusif gitu obligasinya, Jadi selling point atau nilai jual, bagi pelaku pasar dan teman-teman analis," jelas Reza.
Secara terpisah, Direktur Utama Barito Pacific Agus Salim Pangestu mengkonfirmasi rencana penerbitan global bond oleh anak usaha perseroan yang memiliki hak eksklusif untuk mengeksplorasi, mengembangkan, dan utilisasi energi panas bumi (geothermal) di Darajat dan Salak.
“Detailnya belum public, tetapi kabar baik lah saat pandemi ini kami bisa mendapatkan investment grade dari lembaga pemeringkat internasional,” ujar Agus kepada Bisnis, Kamis (1/10/2020).