Bisnis.com, JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat bakal ada surat utang korporasi jatuh tempo senilai Rp11,35 triliun pada Oktober 2020.
Berdasarkan data ekonomi mingguan yang disusun oleh Divisi Ekonomi Riset Pefindo, terdapat Rp11,35 triliun dari 23 obligasi/sukuk korporasi yang akan jatuh tempo pada bulan ini.
Adapun, peringkat kredit dari surat utang tersebut beragam. Terdapat 7 surat utang dengan peringkat idAAA, 2 surat utang berperingkat idAA-, 1 surat utang berperingkat idA+, dan 5 surat utang berperingkat idA.
Selanjutnya, satu surat utang berperingkat idBBB dan sisanya tidak memiliki peringkat.
Berdasarkan peringkat tersebut, sebagian besar obligor diyakini mampu memenuhi kewajibannya. Menurut Pefindo, rating idA saja mencerminkan kemampuan yang kuat dalam memenuhi kewajiban pembayaran utang. Adapun idBBB memiliki kemampuan yang cukup untuk melunasi utang jangka panjang.
Sementara itu, hingga 30 September 2020, Pefindo sudah mendapatkan mandat pemeringkatan surat utang korporasi senilai Rp39,6 triliun.
Baca Juga
Adapun, sekitar Rp30 triliun dari mandat tersebut diyakini akan terealisasi pada kuartal IV/2020.
Direktur Pemeringkatan Pefindo Hendro Utomo menyampaikan per 30 September 2020 terdapat mandat atas pemeringkatan surat utang korporasi yang terdiri dari obligasi, MTN, sukuk, dan sekuritisasi senilai Rp39,6 triliun.
Lebih lanjut, Hendro mengingatkan tetap ada kemungkinan sebagian dari rencana penerbitan yang mandatnya sudah diterima Pefindo tidak jadi direalisasikan pada kuartal terakhir tahun ini. Selain itu, kemungkinan yang lain bisa saja terjadi penundaan penerbitan atau nilai emisi diturunkan (downsizing).
Adapun, nilai emisi obligasi korporasi pada periode Juli — September 2020 senilai Rp37,73 triliun menjadi yang tertinggi dibandingkan dua kuartal sebelumnya.
Pada kuartal I/2020 tercatat total nilai emisi obligasi dan sukuk di lantai bursa senilai Rp12,56 triliun dan kuartal II/2020 senilai Rp15,14 triliun.
Hingga 25 September 2020, total emisi surat utang korporasi di BEI telah mencapai Rp65,43 triliun yang diterbitkan oleh 53 perusahaan.