Bisnis.com, JAKARTA - Kupon Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI018 yang lebih rendah dibandingkan bunga SBN ritel sebelumnya disebut masih menarik di era suku bunga rendah.
Pemerintah menetapkan kupon ORI018 yang mulai ditawarkan hari ini, Kamis (1/10/2020), sebesar 5,70 persen.
Kupon tersebut lebih rendah dibandingkan bunga SBN ritel yang diterbitkan dalam tiga bulan terakhir yaitu ORI017 sebesar 6,40 persen dan SR013 sebesar 6,05 persen.
Plt. Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan suku bunga rendah saat ini menjadi salah satu pertimbangan pemerintah dalam menetapkan kupon ORI018.
“Memang di tengah tren penurunan suku bunga instrumen investasi, maka ini juga berdampak ketika kita menetapkan pricing untuk ORI018,” ujar Deni dalam acara Virtual Launching ORI018, Kamis (1/10/2020).
Membandingkan dengan instrumen serupa yaitu Surat Utang Negara (SUN) tenor lima tahun, Deni menunjukkan saat lelang di pasar primer kupon SUN tenor 5-6 tahun berada di kisaran 5,6 persen.
Baca Juga
Dengan demikian, justru seharusnya ORI018 yang memiliki tenor tiga tahun dapat ditawarkan dengan kupon yang lebih rendah lagi.
“Tapi karena pemerintah menawarkan kepada investor ritel, kita tambahkan pemanis supaya masyarakat tetap tertarik berinvestasi di SBN,” tutur Deni.
Di sisi lain, produk kompetitor lainnya yaitu deposito perbankan juga saat ini diperkirakan tidak akan mampu memberikan bunga di atash 5 persen.
Pasalnya, Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga ke level 4 persen. Belum lama ini, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ikut menurunkan tingkat suku bunga penjainan menjadi 5 persen dari sebelumnya 5,25 persen.
Selain perbandingan dengan produk serupa, Deni mengingatkan bahwa investasi lewat ORI018 juga mendapat keuntungan pajak yang lebih rendah. Apabila deposito mendapatkan pajak sebesar 20 persen, SBN ritel hanya dikenakan pajak 15 persen.