Bisnis.com, JAKARTA – Anak usaha emiten keramik PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk. (IKAI) yakni PT Internusa Keramik Alamasri (INKA) mengumumkan peluncuran empat produk baru melalui brand Essenza sebagai upaya pengembangan lini bisnis keramik.
Kendati pasar properti tengah lesu, perseroan memperkirakan pasar properti di Indonesia memiliki potensi untuk bangkit seiring dengan ekspektasi pemulihan nasional pada tahun 2021.
Oleh karena itu, dengan adanya peluncuran produk baru dari Essenza ini, diharapkan dapat membantu memberikan pilihan konsep, inspirasi, dan produk bagi para pelaku bisnis properti dan konsumen dalam pelaksanaan proyek mereka di tahun depan.
Direktur Pelaksana INKA Angelica Lie menyatakan bahwa produk baru tersebut dirancang dengan desain keramik yang natural, menggunakan batu alam sebagai inspirasi kami.
“Dengan menonjolkan nuansa yang natural ini, kami berharap dapat meraih pangsa pasar yang lebih luas, bukan hanya pangsa kelas atas saja,” ungkapnya dalam rilis yang diterima Bisnis, Kamis (24/9/2020).
Selain itu, perusahaan berharap produk baru itu dapat memenuhi kebutuhan konsep para arsitek, interior designer dan developer.
Baca Juga
“Peluncuran produk baru ini juga sejalan dengan strategi kami untuk memperkuat posisi Essenza melalui inovasi – inovasi produk yang akan terus kami kembangkan,” sambungnya.
Adapun, empat produk kategori baru dari Essenza yakni Terazzo, Marble, Basaltina, Wood, dengan desain produk yang merangkul nuansa alam.
Perpaduan warna yang disajikan melalui produk baru Essenza ini sangat terpadu dan lebih menonjolkan warna – warna netral dengan tone yang hangat serta klasik dan lebih menekankan kohesi pada perpaduan keramik – keramik Essenza.
Produk baru Essenza ini juga telah diluncurkan pada tanggal 14 Agustus 2020 melalui pemasaran digital. Selain itu, Essenza akan hadir pada exhibition online pertama di Indonesia melalui Virtual Ex dari IndoBuild Tech.
Seperti diketahui, mayoritas pendapatan IKAI selama ini sebenarnya bukan berasal dari lini bisnis keramiknya mengingat pendapatan dari sektor perhotelan masih menjadi kontributor utama omzet perseroan yaitu sekitar 67,06 persen dari total pendapatan pada periode semester pertama tahun ini.
Kendati demikian, perusahaan berhasil mencapai peningkatan yang signifikan dari bisnis keramik selama periode tersebut menjadi Rp9,21 miliar, sepuluh kali lipat lebih besar dibandingkan periode sebelumnya yang hanya sebesar Rp811,1 juta.
Secara keseluruhan, IKAI mencatatkan penurunan pendapatan 19,23 persen secara tahunan menjadi Rp27,96 miliar pada paruh pertama tahun 2020.
Dari situ, perseroan membukukan rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang semakin membengkak menjadi Rp49,73 miliar dari posisi rugi tahun sebelumnya yakni Rp37,77 miliar.