Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Naik Tipis, Kemana Arah Selanjutnya?

Pada perdagangan Senin (21/9/2020) pukul 11.00 WIB, harga minyak WTI kontrak Oktober 2020 naik 0,17 persen atau 0,07 poin menjadi US$41.18 per barel.
Suasana sidang OPEC di Vienna, Austria, Rabu (30/11)./REUTERS-Heinz-Peter Bader
Suasana sidang OPEC di Vienna, Austria, Rabu (30/11)./REUTERS-Heinz-Peter Bader

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak menguat tipis karena pasar merespons sentimen keseriusan OPEC dalam menahan produksi.

Pada perdagangan Senin (21/9/2020) pukul 11.00 WIB, harga minyak WTI kontrak Oktober 2020 naik 0,17 persen atau 0,07 poin menjadi US$41.18 per barel.

Adapun, harga minyak Brent kontrak November 2020 naik 0,16 persen atau 0,07 poin menuju US$43,22 per barel.

Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan harga minyak WTI telah naik ke level tertinggi US$41,47 di awal perdagangan Senin (21/9), tertopang optimisme pertemuan OPEC pekan lalu, dan kabar kemungkinan pertemuan luar biasa OPEC di bulan Oktober.

"Jika harga naik ke atas level US$41.50, berpotensi ambil posisi beli menguji resistan US$41.85 - US$42.50," paparnya dalam publikasi riset.

Sementara itu, jika harga minyak berbalik turun ke bawah level US$40.75, investor berpeluang ambil posisi jual untuk target US$39.75 - US$40.35.

Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Jumat (18/9/2020), harga minyak WTI kontrak Oktober 2020 naik 0,34 persen atau 0,14 poin menjadi US$41,11 per barel. Ini menjadi level tertinggi sejak 3 September 2020 di posisi US$41,37 per barel.

Mengutip Bloomberg, harga minyak membukukan kenaikan tiga hari terbesar sejak Mei setelah Arab Saudi dengan paksa memperbarui seruan bagi anggota OPEC + untuk mematuhi kuota produksi mereka.

Selama pertemuan Komite Pemantau Bersama Kementerian OPEC +, Pangeran Arab Saudi Abdulaziz bin Salman mengutuk anggota kartel yang telah menipu kuota produksi.

"Saya akan memastikan siapa pun yang bertaruh di pasar ini akan merengut sekuat tenaga," papar Abdulaziz.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper