Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak melonjak di tengah berkurangnya persediaan Amerika Serikat dan badai Sally di Teluk AS yang menahan produksi.
Pada perdagangan Rabu (16/9/2020) pukul 20.26 WIB, harga minyak WTI kontrak Oktober 2020 melonjak 2,8 persen atau 1,07 poin menjadi US$39,35 per barel.
Adapun, harga minyak Brent kontrak November 2020 naik 2,52 persen atau 1,02 poin ke level US$41,55 per barel.
Mengutip Bloomberg, harga minyak terdorong oleh sentimen penurunan stok AS. American Petroleum Institute (API) melaporkan stok minyak mentah turun 9,52 juta barel pekan lalu, kontras dengan proyeksi Bloomberg.
Adapun, data resmi stok AS dari pemerintah dirilis besok. Di sisi lain, harga minyak ditopang proyeksi perekonomian yang lebih baik.
OECD memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global dapat mencapai 5 persen pada 2021, setelah minus 4,5 persen pada 2020.
Baca Juga
Badai Sally di Teluk AS menyebabkan najir. Bencana ini akan menghambat pasokan minyak mentah.
“Momentum kenaikan pasar minyak saat ini terutama didorong oleh penarikan mengejutkan dalam stok minyak mentah AS, ”kata Harry Tchilinguirian, kepala strategi pasar komoditas di BNP Paribas SA.
“Pemulihan ekonomi akan berlanjut secara global, meskipun tidak merata, dan jika OPEC + tetap berada di jalur pemangkasan produksi, maka akan mengempiskan kelebihan persediaan yang dibangun selama paruh pertama 2020."