Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak bergerak lebih rendah pada awal perdagangan hari Selasa (15/9) karena prospek yang suram untuk permintaan bahan bakar global yang mendorong aksi jual.
Pada perdagangan Selasa (15/9/2020) pukul 10.14 WIB, harga minyak WTI kontrak Oktober 2020 koreksi 0,03 persen atau 0,01 poin menuju US$37,25 per barel.
Adapun, harga minyak Brent kontrak November 2020 turun 0,1 persen atau 0,04 poin menjadi US$39,57 per barel.
Tim analis Monex Investindo Futures menyebutkan harga minyak tertekan prospek permintaan. Namun, penurunan terbatas karena adanya aksi short covering menjelang pertemuan OPEC dengan sekutu yang dikenal dengan sebutan OPEC+ pada pekan ini.
Para produsen industri minyak besar dan trader memperkirakan permintaan bahan bakar seluruh dunia yang suram di masa depan, karena masih berlangsungnya masalah pandemi Covid-19 yang menghantam ekonomi global.
OPEC yang menurunkan perkiraan permintaan minyak dari mereka pada hari Senin dan British Petroleum mengatakan bahwa permintaan mungkin telah mencapai puncaknya di tahun 2019.
Baca Juga
Kekhawatiran akan meningkatnya suplai global juga datang setelah pemimpin Libya Khalifa Haftar berkomitmen untuk akhiri blokade fasilitas minyak yang telah berlangsung berbulan-bulan.
"Harga minyak WTI berpeluang jual di bawah level resistan 37.90 dengan target support 36.65 dan selanjutnya di 36.20," papar Monex.
Sementara itu, skenario alternatif bila menembus level resisten 37.90 harga minyak berpeluang beli dengan target 38.40.
Resistan : 37.65, 37.90, 38.40
Support : 36.90, 36.60, 36.20