Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variatif pada periode 7 - 11 September 2020 dengan mayoritas berakhir di zona merah. Namun demikian, transaksi harian di Bursa Efek Indonesia mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah pada perdagangan terakhir pekan ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG terdepresiasi 4,26 persen ke level 5.016 selama sepekan terakhir. Namun, pada akhir perdagangan Jumat (11/9/2020), IHSG mampu parkir di zona hijau dengan penguatan tertinggi se-Asia sebesar 2,56 persen menjadi 5.016.
Pada perdagangan terakhir pekan ini, transaksi harian di BEI mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah sebesar 934.733 ribu kali dari rekor sebelumnya pada 9 Juni 2020 sebesar 928.565 ribu kali transaksi.
Selama sepekan, rata-rata frekuensi harian di bursa turun sebesar 0,41 persen menjadi 712.986 ribu kali transaksi dari posisi pada pekan sebelumnya 715.901 ribu kali transaksi.
Selanjutnya, data rata-rata volume saham selama sepekan terakhir juga anjlok 11,50 persen menjadi 11.255 miliar saham dari 12.718 pada pekan sebelumnya.
Di sisi lain, rata-rata nilai transaksi harian bursa mengalami peningkatan sebesar 1,45 persen menjadi Rp8,810 triliun dari Rp8,684 triliun pekan lalu.
Baca Juga
Berdasarkan besaran transaksi pada perdagangan Jumat (11/9/2020), saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) tercatat sebagai emiten dengan transaksi paling besar mencapai Rp2,3 triliun.
Saham BBCA juga tercatat menjadi saham yang paling banyak dijual oleh asing dengan nilai jual bersih mencapai Rp1,14 triliun.
Berdasarkan persentase, pada perdagangan terakhir pekan ini IHSG menjadi indeks jawara di Asia dengan kenaikan paling tinggi mencapai 2,56 persen, diikuti oleh Shenzen Composite Index (SZSE) dengan penguatan sebesar 1,64 persen.
_1652851581.jpg?w=184&h=104)
