Bisnis.com, JAKARTA - Aksi jual bersih atau net sell oleh investor asing di pasar saham dan pasar obligasi pada Jumat (11/9/2020) dinilai mencerminkan risiko volatilitas di pasar keuangan masih akan tinggi ke depan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing mencatatkan net sell senilai Rp2,26 triliun di pasar saham pada perdagangan Jumat (11/9/2020).
Kendati demikian, indeks harga saham gabungan (IHSG) tetap dapat kembali ke atas level 5.000 dengan penguatan 2,56 persen menjadi 5.016 pada akhir perdagangan.
Kontras ketika investor asing melakukan aksi jual Rp663,01 miliar pada Kamis (11/9/2020), IHSG malah jeblos lebih dari 5 persen.
Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali menilai rebound IHSG pada akhir pekan ini masih memiliki risiko volatilitas karena aliran modal asing yang keluar dari pasar saham terbilang besar. Dalam periode tahun berjalan, net sell asing telah mencapai Rp35,87 triliun.
“Selain itu yield dari obligasi pada 9 September adalah 6,8 persen kini mencapai 7,01 persen, artinya ada aliran dana keluar secara menyeluruh, bukan hanya pindah aset saja,” jelas Frederik kepada Bisnis, Jumat (11/9/2020).
Baca Juga
Adapun, Artha Sekuritas mempertahankan target IHSG hingga akhir tahun ini pada level 5.200 dengan pertimbangan tantangan pasar saham masih berasal dari perkembangan virus Corona.
Dari pantauan Bisnis, saham emiten perbankan menjadi yang paling banyak ditinggal oleh investor asing hari ini seperti saham PT Bank Cental Asia Tbk. (BBCA) sebesar Rp1,1 triliun, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) sebesar Rp388,5 miliar dan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.sebesar Rp170,1 miliar.