Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pergerakan Harga Emas Hari Ini, 11 September 2020

Harga emas diperkirakan masih akan banyak menemui momentum kenaikan hingga tahun depan kendati dalam jangka pendek masih tertekan.
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi./Bloomberg
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas mengalami pergerakan ekstrim pada pekan ini yang mana sempat turun ke level US$1.800 per ons beberapa hari setelah memecahkan rekor harga tertinggi./Bloomberg
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas diperkirakan akan mendapat sentimen positif hingga bergerak menuju US$2.300 per troy ounce pada tahun depan. Namun, dalam jangka pendek, harga emas belum lepas dari tekanan.

Berdasarkan data Bloomberg, kemarin harga emas perlahan menjauh dari level US$.1950 per troy ounce dan mengincar posisi US$2.000 per troy ounce seperti yang terjadi di awal Agustus 2020.

Pada perdagangan pagi ini,  harga emas memang masih tertekan. Harga emas di pasar spot turun tipis 0,02 persen ke posisi US$1.945,71 per troy ounce pada pukul 09.36 WIB. Adapun harga emas berjangka Comex turun 0,53 persen ke level US$1.953,9 per troy ounce.

Pukul 12.04 WIB, harga emas di pasra spot terpantau turun 0,31 persen ke posisi US$1.940,09 per troy ounce. Indeks dolar terpantau turun 0,08 persen ke posisi 93,2620

Australia & New Zealand Banking Group dalam laporan terbaru menyebut pelemahan harga emas dalam beberapa sesi hanya sementara. Di tengah gonjang ganjing pasar keuangan, emas dinilai menjadi aset investasi yang menarik.

Jumlah uang beredar yang cukup di pasar, tren suku bunga rendah, dan ketidakpastian makro ekonomi global masih akan menopang pergerakan harga emas.

“Permintaan fisik emas mulai pulih, jadi kami melihat harga emas dapat mencapai US$2.300 per troy ounce pada tahun depan," demikian kutipan laporan Australia & New Zealand Banking Group, dikutip Bisnis, Jumat (11/9/2020).

Di sisi lain, pemilihan umum di Amerika Serikat (AS) juga bisa menjadi sentimen positig bagi pergerakan harga emas. Sementara itu, Money Manager Sprott Inc Peter Grosskopf mengatakan ketidakpastian pemilu AS menghidupkan kembali permintaan logam sebagai aset aman.

“Emas bisa mendapat dorongan tambahan dari kemenangan calon presiden dari Partai Demokrat AS Joe Biden, yang tampaknya akan menaikkan pajak dan meningkatkan pengeluaran,” ujar Grosskopf seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (10/9/2020).

17:11 WIB
Pukul 17.06 WIB : Emas Spot dan Comex Masih Berkutat di Zona Merah

Pukul 17.06 WIB : Harga emas di pasar spot belum beranjak dari zona merah, masih melemah 0,05 persen ke posisi US$1.945,11 per troy ounce. Adapun emas berjangka Comex tuurn 0,50 persen ke level US$1.954,40 per troy ounce. Indeks dolar di sisi lain terpantau 0,22 persen ke posisi 93,190.

14:31 WIB
Pukul 14.15 WIB : Emas Spot dan Comex Masih di Zona Merah

Pukul 14.15 WIB : Harga emas di pasar spot terkoreksi 0,26 persen ke posisi US$1.941,05 per troy ounce. Harga emas Comex kontrak Desember 2020 juga turun 0,74 persen ke posisi US$1.949,80 per troy ounce. Indeks dolar terpantau turun 0,10 persen ke posisi 93,2400.

12:02 WIB
Pukul 12.04 WIB : Emas Spot Belum Beranjak dari Koreksi

Pukul 12.04 WIB : Harga emas di pasar spot terpantau turun 0,31 persen ke posisi US$1.940,09 per troy ounce. Indeks dolar terpantau turun 0,08 persen ke posisi 93,2620

11:01 WIB
Pukul 10.48 WIB : Harga Emas Spot dan Comex Masih Terkoreksi

Pukul 10.48 WIB : Harga emas di pasar spot melemah 0,28 persen ke posisi US$1.940,67 per troy ounce. Harga emas berjangka Comex kontrak Desember 2020 turun 0,85 persen ke posisi US$1,947.60 per troy ounce. Indeks dolar masih melemah 0,06 persen ke posisi 93,2800

07:17 WIB
Pukul 07.05 WIB : Harga Emas Spot dan Comex Kompak Terkoreksi

Pukul 07.05 WIB : Harga emas spot turun 0,07 persen ke posisi US$1.944,75 per troy ounce. Emas berjangka Comex kontrak Desember 2020 turun 0,64 persen ke posisi US$1.951,70 per troy ounce. Indeks dolar terpantau naik 0,01 persen ke posisi 93,3420


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper