Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) melansir telah menyerap anggaran belanja modal sebanyak Rp16 triliun hingga September 2020. Sebagian besar belanja modal atau capital expenditure digunakan untuk membiayai proyek jalan tol baru.
Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Setya Adrianto mengatakan di tengah pandemi Covid-19, pengeluaran belanja modal akan bergantung pada rencana penyelesaian proyek hingga akhir tahun 2020.
“Realisasi capex hingga saat ini mencapai Rp16 triliun yang terbagi untuk jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated, Jalan Tol Pandaan-Malang, Jalan Tol Manado-Bitung dan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda,” terangnya kepada Bisnis, Jumat (11/9/2020).
Sejauh ini, Jasa Marga menargetkan penyelesaian lima ruas tol baru pada tahun ini. Sebelumnya, perseroan telah merampungkan proyek jalan tol layang Jakarta-Cikampek Elevated II pada akhir 2019 lalu.
Adapun beberapa ruas yang diharapkan selesai hingga akhir 2020 yaitu Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Seksi 1 dan Seksi 5. Emiten bersandi saham JSMR itu juga menargetkan penyelesaian seksi 2A jalan tol Manado-Bitung.
Di Jawa, Jasa Marga menargetkan penyelesaian Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi 3A Simpang Yasmin-Semplak,Jalan Tol Kunciran-Cengkareng ,dan Jalan Tol Cinere-Serpong. Jalan tol Kunciran-Cengkareng dan Cinere-Serpong merupakan bagian dari jaringan jalan tol lingkar luar Jakarta II atau JORR II.
Baca Juga
Di sisi lain, Jasa Marga juag akan mengeluarkan investasi hingga Rp6,6 triliun untuk proyek jalan tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo. Eka mengatakan perseroan memiliki saham sebesar 25 persen di PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM). Perusahaan ini adalah konsorsium yang memegang konsesi jalan tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo
“Total biaya investasi porsi Jasa Marga di proyek Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo hingga akhir masa konstruksi sesuai dengan kepemilikan saham Jasa Marga di proyek tersebut (25%) adalah sebesar Rp6,659 triliun,” ungkapnya kepada Bisnis.