Bisnis.com.,JAKARTA — PT Jasa Marga (Persero) Tbk. akan mengevaluasi dampak dari pemberlakukan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta.
Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Setya Adrianto mengatakan perseroan akan melihat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta. Korporasi jalan tol milik negara itu akan mengevaluasi dampak kebijakan yang akan mulai diterapkan pada Senin (14/9/2020).
“Pastinya jika pendapatan tol turun kami perlu melakukan ekstra efisiensi dan pengetatan belanja modal [capex],” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (10/9/2020).
Eka mengatakan sebenarnya saat ini sebenarnya pendapatan tol dalam tren pemulihan. Penurunan yang terjadi kini sudah kurang lebih 10 persen.
Jasa Marga sebelumnya mengungkapkan realisasi pendapatan tol cukup menantang pada 2020. Pasalnya, terjadi penurunan lebih dari 50 persen pada April 2020—Mei 2020.
Pendapatan emiten berkode saham JSMR itu turun 47,21 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp6,77 triliun pada semester I/2020. Pendapatan tol sebagai kontributor utama turun dari Rp4,73 triliun pada semester I/2019 menjadi Rp3,91 triliun per 30 Juni 2020.
Baca Juga
JSMR membukukan laba bersih Rp105,73 miliar pada semester I/2020. Pencapaian itu turun 90,02 persen dari Rp1,05 triliun periode yang sama tahun lalu.
Sebelumnya, Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal mengatakan hampir seluruh sektor terdampak pandemi Covid-19. Akan tetapi, pihaknya mengklaim waktu pemulihan bagi perseroan lebih cepat dibandingkan dengan industri lain.
“Isunya bukan di fundamental, kami punya kontrak 35 tahun—50 tahun. Revenue sebetulnya untuk mid to long term sangat steady,” paparnya.
Donny menyebut penurunan lalu lintas lebih disebabkan karena ada kebijakan pembatasan orang sejalan dengan kebijakan pemerintah.
“Begitu kebijakan dilonggarkan, diharapkan lalu lintas sudah kembali normal,” ujarnya.
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham Jasa Marga ditutup melemah 240 poin atau 6,86 persen ke posisi 3.260. Koreksi tajam tersebut sejalan dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang juga anjlok 5 persen pada penutupan perdagangan hari ini.