Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) tergelincir di zona merah sepanjang perdagangan Rabu (9/9/2020).
Pada pukul 14.00 WIB, IHSG koreksi 2,01 persen atau 105,65 poin menuju 5.138,42. Terpantau 81 saham menguat, 366 saham koreksi, dan 121 saham stagnan.
Nilai transaksi sementara mencapai Rp4,74 triliun. Adapun, aksi jual membuat kapitalisasi pasar meninggalkan level Rp6.000 triliun, tepatnya Rp5.986,01 triliun.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan pergerakan IHSG pada hari ini banyak dibayangi oleh sejumlah sentimen negatif baik dari dalam negeri maupun dari isu domestik.
Dia menyebut salah satu yang paling menekan IHSG adalah turunnya harga minyak. Seperti diketahui, harga minyak mentah West Texas Intermediate anjlok 7,6 persen, menjadi US$36,76 per barel, level terendah sejak 15 Juni.
“Hubungan bilateral antara AS - Tiongkok juga kurang harmonis,” katanya kepada Bisnis, Selasa (9/9/2020).
Baca Juga
Dari domestik, Nafan juga membeberkan sejumlah sentimen negatif mulai dari penjualan obligasi ritel RI yang masih jauh di bawah proyeksi, hingga perkembangan terbaru mengenai kasus Covid-19 di Indonesia yang belum juga melandai.
Selain itu, dia menyebut para pelaku pasar juga menaruh perhatian terhadap peringatan perjalan atau travel warning ke Indonesia yang dinilai dapat melemahkan kembali sektor pariwisata dan menghambat pemulihan ekonomi.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menyampaikan IHSG dalam perdagangan Rabu ini berpeluang mengalami tekanan jual merujuk kombinasi cukup tajamnya kejatuhan DJIA sebesar -2.35% akibat mengecewakannya berita mengenai vaksin corona.
"Virus yang sedang diteliti perusahaan farmasi AstraZeneca untuk sementara dihentikan menyusul adanya reaksi berlawanan atas partisipan," paparnya.
Selain itu, jatuhnya harga saham teknologi serta turunnya EIDO sebesar -1.08% dan jatuhnya beberapa harga komoditas seperti: Oil -5.90%, Nikel -1.74% & Timah -1.46% turun menekan laju IHSG.