Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia membuka perdagangan pertama di bulan September 2020 dengan variatf ditengah penurunan yang terjadi pada pasar AS.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (1/9/2020), indeks Topix Jepang mencatatkan penurunan sebesar 0,3 persen pada pagi ini.
Indeks S&P/ASX 200 Australia mencatatkan koreksi terdalam pada perdagangan pagi ini dengan anjlok 1, persen. Adapun indeks berjangka S&P 500 terpantau naik 0,1 persen hingga pukul 09.01 waktu Tokyo, Jepang.
Sementara itu, kenaikan terjadi pada indeks Kospi Korea Selatan yang menguat 0,9 persen. Hal tersebut ditopang oleh kesiapan pemerintah untuk meningkatkan anggaran untuk tahun 2021
Kenaikan pasar global sebesar 6 persen selama Agustus 2020 dan imbal hasil obligasi AS sebanyak 20 basis poin ditopang oleh optimisme pelaku pasar terhadap laju pemulihan ekonomi dunia. Hal tersebut juga didukung oleh kenaikan saham perusahaan-perusahaan teknologi pada indeks Nasdaq 100
Tracie McMillion, Head of Global Asset Allocation Strategy Wells Fargo Investment Institute Mengatakan, pasar global kemungkinan akan mengalami tubulensi setelah mengalami penguatan sejak anjlok pada Maret 2020 lalu.
Baca Juga
“Saat ini sedang memasuki musim yang kurang baik. Dengan adanya pemilu presiden di AS dan kekhawatiran pelaku pasar akan kenaikan jumlah kasus positif virus corona,” jelasnya.