Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Asia dibuka menguat setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengumumkan akan mempertahankan suku bunga rendah untuk beberapa tahun ke depan.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Jumat (28/8/2020), bursa Asia dibuka menguat ditandai dengan kenaikan indeks Nikkei 225 di Jepang sebesar 0,34 persen dan KOSPI di Korea Selatan sebesar 0,44 persen. Di sisi lain, bursa S&P/ASX200 milik Australia mengalami pelemahan 0,45 persen.
Bursa Amerika nyatanya ditutup variatif yang mana indeks Dow Jones dan S&P 500 menguat masing-masing 0,57 persen dan 0,17 persen, sementara indeks Nasdaq parkir pada posisi melemah 0,34 persen.
Keputusan Bank Sentral AS tersebut setidaknya berhasil membangkitkan gairah investor di pasar obligasi negara adidaya itu tercermin dari penguatan yield obligasi 10 tahun yang menguat 6 basis poin menjadi 0,75 persen.
Dalam keterangannya, Powell mengatakan The Fed akan mematok laju inflasi di kisaran rata-rata 2 persen. Hal ini memungkinkan isyarat bahwa tekanan harga melampaui batas setelah mengalami penurunan yang dalam.
Adapun, bursa saham global masih mengalami penguatan di pekan kelimanya didorong oleh kenaikan harga saham teknologi seiring dengan antisipasi investor terhadap progres perkembangan vaksin Covid-19.
Baca Juga
Sementara itu, laporan menunjukkan bahwa klaim pengangguran mingguan di Amerika Serikat tetap berada di atas angka 1 juta dan ekonomi berkontraksi sedikit lebih rendah dari perkiraan pada kuartal kedua.
“Powell sangat 'dovish',” kata Peter Boockvar, Chief Investment Officer untuk Bleakley Financial Group. "Kemudian pasar obligasi terbangun, dia ingin inflasi lebih tinggi."