Bisnis.com, JAKARTA — PT Vale Indonesia Tbk. memprediksi produksi nikel matte periode 2020 akan lebih tinggi dari proyeksi yang disampaikan oleh perseroan sebelumnya.
Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengungkapkan produksi nikel matte tahun ini diprediksi lebih tinggi dibandingkan dengan angka sebelumnya yang disampaikan ke publik. Emiten berkode saham INCO itu sebelumnya memproyeksikan produksi berkisar 71.000 ton pada 2020.
“Karena memutuskan untuk menunda pelaksanaan proyek peremajaan furnace 4, maka kami akan memproduksi lebih tinggi. Jadi, kisaran di angka 73 kilo ton,” ujarnya dalam paparan publik daring, Rabu (26/8/2020).
Berdasarkan catatan Bisnis, INCO menargetkan produksi tahun ini sekitar 71.025 ton atau tidak jauh berbeda dari realisasi 2019. Jumlah itu turun 5 persen dari 74.806 ton pada 2018.
INCO merealisasikan produksi nikel dalam matte sebanyak 36.315 ton nikel dalam matte pada semester I/2020. Pencapaian itu naik dari 30.711 ton periode yang sama tahun lalu.
Seiring kenaikan produksi, lanjut Bernardus, konsumsi energi perseroan akan menjadi lebih tinggi. Sebagai gambaran, rasio konsumsi batu bara yakni 5,5 ton—5,8 ton batu bara per ton nikel batu bara yang dihasilkan.
CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia Nico Kanter meyakini dapat mempertahankan tingkat produksi pada 2020. Grup telah melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak potensial dari penyebaran Covid-19 terhadap operasi perseroan.