Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) menjadi yang paling banyak ditransaksikan saat IHSG koreksi.
Pada sesi I perdagangan Rabu (19/8/2020), IHSG koreksi 0,33 persen atau 17,38 poin menjadi 5.2777,79, setelah bergerak di rentang 5.277,49 - 5.327,32. Terpantau 157 saham menguat, 231 saham koreksi, dan 155 saham stagnan.
Total transaksi mencapai Rp4,51 triliun, dengan net sell investor asing sebesar Rp63,45 miliar.
Saham BBRI dan BMTR menjadi yang paling banyak ditransaksikan hari ini dari sisi nilai. Total transaksi BBRI mencapai Rp480 miliar, sedangkan BMTR sebesar Rp350,6 miliar.
BBRI naik 0,85 persen atau 30 poin menjadi Rp3.550, sekaligus mengalami net buy terbesar siang ini yakni sejumlah Rp136,6 miliar.
BUMN perbankan ini baru saja merilis laporan keuangan. BBRI membukukan laba bersih Rp10,2 triliun pada semester I/2020, turun dibandingkan Rp16,16 triliun pada semester I/2019.
Baca Juga
Adapun, beredarnya foto Lo Kheng Hong di depan kutipan Hary Tanoesoedibjo memantik pergerakan saham BMTR, sebagai entitas Grup MNC, sejak sesi perdagangan Rabu (12/8/2020).
Pria yang mendapat julukan Warren Buffet Indonesia itu mengunggah foto di depan kutipan Group Chairman of MNC Group Hary Tanoesoedibjo pada Selasa (11/8/2020). Ternyata, gambar itu ditangkap sebagai pesan khusus oleh sebagian investor.
“Saya punya saham BMTR,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (12/8/2020).
Mengutip data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per 13 Agustus 2020, Lo Kheng sebelumnya tidak tercatat sebagai pemegang saham di atas 5 persen di BMTR. KSEI mencatat, Lo baru memiliki saham tercatat pada Kamis, 13 Agustus 2020.
Saham Lo Kheng Hong pada perusahaan itu mencapai 942.184.700 lembar saham. Dengan porsi ini maka jumlah saham Lo di BMTR mencapai 6,14 persen.
Sementara itu, pelaku pasar juga menantikan keputusan Bank Indonesia perihal suku bunga acuan pada pukul 14.00 WIB nanti.
Head of Equity Capital Markets Samuel Internasional Harry Su menyampaikan surplus neraca perdagangan yang besar pada Juli 2020 membuka jalan bagi BI untuk sekali lagi menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps.
"[Pemangkasan suku bunga oleh BI] dalam upaya mendukung perekonomian dari kejatuhan resesi," paparnya, Selasa (18/8/2020).
Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan ini akan dilangsungkan pada 18-19 Agustus 2020. Sejak awal tahun, bank sentral telah memangkas suku bunga sebesar 100 basis poin (bps), yaitu masing-masing 25 bps pada RDG Februari, Maret, Juni, dan Juli.
Kini, suku bunga acuan 7-Day Reserve Repo Rate berada di level 4 persen.