Bisnis.com, JAKARTA - PT Sri Rejeki Isman Tbk. menyatakan akan menggenjot penjualan produk alat pelindung diri (APD) ke luar negeri setelah keran ekspor dibuka sejak Juni 2020.
Sekretaris Perusahaan PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau Sritex Welly Salam mengatakan APD yang diproduksi oleh perseroan sudah mendapat sertifikasi internasional ANSI Level 3.
Seperti diketahui, ANSI/AAMI PB70 level 3 memiliki arti bahwa APD tersebut memiliki ketahanan air yang moderat. Dengan kata lain, APD tersebut tahan dari penetrasi air sebesar 1 gram dengan tekanan air setara dengan 50 centimeter.
Welly menuturkan selama paruh pertama tahun ini, perseroan belum bisa menjual produksi APD ke luar negeri karena masih ada pelarangan ekspor. Namun, selepas keran ekspor dibuka, emiten bersandi saham SRIL itu sudah memiliki target pasar untuk produk APD. Penjualan produk APD akan difokuskan ke dua kawasan.
“Target ke Amerika dan Eropa dan untuk nilainya belum bisa kami perkirakan,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (10/8/2020).
Emiten berkode saham SRIL itu membukukan penjualan US$608,23 juta pada semester I/2020. Ekspor menjadi kontributor terbesar bagi penjualan perseroan dengan kontribusi US$332,64 juta per 30 Juni 2020. Wilayah Asia menjadi pasar utama ekspor SRIL dengan kontribusi penjualan US$195,72 juta. Penjualan ekspor kedua berasal dari Eropa dengan kontribusi US$51,58 juta.
Baca Juga
Direktur Utama Sritex Iwan S. Lukminto sebelumnya mengatakan pihaknya dapat memproduksi hingga 500.000 unit APD per bulan. Volume tersebut, ujar Iwan, setara dengan 10-15 persen dari total produksi garmen Sritex per bulan.
Dengan kata lain, Sritex akan mengekspor maksimal hingga 125.000 unit APD per bulan sedangkan sisanya dialokasikan untuk kebutuhan dalam negeri. Iwan menyatakan akan menjadikan lini produksi APD sebagai lini produksi tetap Sritex.
"Minimum, bila ada peristiwa yang sama atau kebutuhan [APD] rumah sakit [meningkat] kami sudah bisa membuat secara mandiri tanpa bahan baku impor," katanya.