Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kertas Grup Sinar Mas PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) mencatatkan perbedaan kinerja keuangan pada semester pertama tahun 2020.
INKP mencatatkan pendapatan senilai US$1,48 miliar, menurun 5,75 persen yoy dibandingkan periode semester pertama tahun 2020.Namun, INKP mampu mencetak kenaikan laba bersih 38,42 persen yoy menjadi US$203,23 juta.
Di lain pihak, TKIM mencatatkan koreksi laba bersih 14,44 persen yoy menjadi US$89,6 juta pada semester pertama tahun ini. Penurunan laba bersih terutama disebabkan oleh anjloknya penjualan sebesar 22,09 persen yoy menjadi US$450,07 juta.
Di lantai bursa, pada penutupan pasar Selasa (4/8/2020), saham INKP sudah melesat 10,1 persen atau 750 poin ke level Rp8.175 diikuti saham TKIM yang juga melonjak 4,76 persen atau 300 poin ke level Rp6.600.
Sepanjang tiga bulan terakhir, saham INKP sudah menguat 65,15 persen sedang saham TKIM sudah menguat 40,13 persen.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan sebagai anggota indeks IDX30, saham INKP memang sedang dalam posisi uptren dengan potensi kenaikan harga saham yang lebih tinggi dibandingkan dengan TKIM.
Baca Juga
“Pergerakan harga saham INKP masih uptrend mengingat telah berhasil menembus batas dari beberapa downtrend line, didukung indikator MA/EMA yang telah menunjukkan pola golden cross. Akumulasi beli dengan target harga Rp10.275,” ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (4/8/2020).
Di sisi lain, dia sudah merekomendasikan investor untuk mengambil keuntungan atau take profit saham TKIM yang secara teknikal sudah mencapai target harga Rp7.425 beberapa pekan lalu.