Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Sinar Mas, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) meraih penghargaan dalam ajang Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2025 yang digelar di Jakarta, Senin (30/6/2025).
TKIM menyabet penghargaan untuk kategori emiten non-perbankan: perhutanan, kertas, wadah, dan kemasan di tengah kinerja positif laba bersih sepanjang tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan akhir 2024, TKIM membukukan laba bersih sebesar US$297,13 juta, tumbuh 72,73% secara tahunan (year on year/YoY). Sementara itu, pendapatan usaha konsolidasi mencapai US$985,14 juta sepanjang tahun lalu.
Sejalan dengan hal tersebut, beban pokok penjualan perusahaan turun menjadi US$837,12 juta, dibandingkan dengan US$931,91 juta pada tahun sebelumnya. Penurunan ini turut mendorong kenaikan laba bruto menjadi US$148,02 juta, naik dari US$141,91 juta.
Dari sisi beban usaha, beban penjualan tercatat meningkat tipis menjadi US$42,42 juta dari sebelumnya US$41,46 juta. Sementara itu, beban umum dan administrasi berhasil ditekan menjadi US$36,28 juta, turun dari US$37,12 juta.
Sementara dari sisi neraca, total aset TKIM mencapai US$3,85 miliar pada 2024, meningkat dari tahun sebelumnya US$3,6 miliar. Total liabilitas menurun menjadi US$1,17 miliar, dari US$1,22 miliar, sedangkan ekuitas meningkat menjadi US$2,67 miliar dari US$2,38 miliar.
Emiten Group Sinar Mas ini juga membukukan saldo kas dan setara kas akhir tahun sebesar US$185,07 juta, atau mengalami kenaikan dari posisi US$176,92 juta pada 2023.
Di sisi lain, Bisnis Indonesia Group kembali menyelenggarakan BIA 2025 dengan mengusung tema Resilience Towards Uncertainty. Acara yang telah digelar ke-23 kalinya ini merupakan bentuk apresiasi kepada pelaku usaha yang tangguh menghadapi tantangan ekonomi global.
Pada tahun ini, BIA 2025 menganugerahkan penghargaan kepada perusahaan berkinerja terbaik dari berbagai kategori industri, yakni 39 kategori emiten non-bank dan 7 kategori perbankan.
Ajang yang dimulai sejak tahun 2002 ini bertujuan untuk mendorong dunia usaha agar dapat berkontribusi lebih besar dalam perekonomian nasional. Penentuan korporasi yang layak menerima penghargaan BIA adalah poin esensial sekaligus substansial. Untuk itu, penyelenggaraan BIA melibatkan panel dewan juri independen yang berpengalaman.
Dewan Juri BIA 2025 terdiri dari Wimboh Santoso (Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Periode 2017-2022), Mardiasmo (Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia Periode 2014-2019), Lulu Terianto (Presiden Direktur Bisnis Indonesia Group), Rudiantara (Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Periode 2014-2019), dan Raden Pardede (Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan/KSSK Periode 2008-2009).