Bisnis.com, JAKARTA - PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) pada Jumat (24/7/2020) mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Dalam keterangan resminya, melalui RUPST kali ini Unilever Indonesia mengumumkan pengangkatan direksi dan komisaris baru. Unilever mengangkat Badri Narayanan sebagai Direktur, dan Ignasius Jonan sebagai Komisaris.
Dalam profil calon komisaris yang diterbitkan perseroan, Ignasius Jonan disebutkan sebagai praktisi manajemen dan keuangan dengan pengalaman luas sebagai pemimpin di berbagai Lembaga dan institusi.
Misalnya Citibank, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) dan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) serta menjabat sebagai Menteri Perhubungan (2014-2016) dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (2016-2019) Republik Indonesia.
Adapun, Badri bergabung dengan Unilever pada tahun 2000 sebagai Area Sales and Customer. Selama 20 tahun terakhir, beliau pernah bekerja di bagian Area Sales and Customer, Merek Regional, CD Excellent and Operations, Direktur Regional Customer Development, baik di tingkat lokal, regional dan global.
Selain mengumumkan hasil kinerja yang positif dan pembagian dividen untuk tahun tutup buku 2019, Unilever Indonesia juga mengumumkan persetujuan laporan keuangan 2019 dan alokasi laba.
Baca Juga
RUPST tahun ini menyetujui laporan kinerja Unilever (diaudit) untuk periode tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2019.
Unilever Indonesia berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp42,9 triliun, meningkat 2,7% (tanpa penjualan kategori Spread yang didivestasi di 2018, pertumbuhan penjualan adalah 4,8%). Selain itu, produsen Pepsodent itu membukukan laba bersih sebesar Rp7,4 triliun (tumbuh 9,3% tanpa kategori Spread).
PEMBAGIAN DIVIDEN
Unilever Indonesia juga mengesahkan pembagian dividen interim untuk tahun buku 2019 dari laba bersih yang telah dibagikan pada tanggal 18 Desember 2019 sebesar Rp430 per saham sebelum stock split di Januari 2020 (ekuivalen dengan Rp86 setelah stock split), atau semuanya berjumlah Rp3,3 triliun.
Rapat juga menyetujui pembagian dividen final dari laba bersih Unilever Indonesia sejumlah Rp107 per saham setelah stock split atau semuanya berjumlah Rp4,1 triliun.
Dengan demikian, dividen seluruhnya yang akan diterima oleh pemegang saham yang berhak untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sejumlah Rp193 per saham atau semuanya berjumlah Rp7,4 triliun.
Dividen final untuk 2019 akan dibagikan kepada pemegang saham yang berhak selambatnya pada tanggal 19 Agustus 2020.
Sancoyo Antarikso, Direktur sekaligus Sekretaris Perseroan menyampaikan Unilever telah tumbuh dan berkembang bersama masyarakat Indonesia selama lebih dari 86 tahun. Selama itu pula kami berkomitmen untuk membawa manfaat bagi masyarakat dan membantu Indonesia untuk menggerakkan ekonomi melalui berbagai upaya.
"Untuk itu, perlu adanya pembaharuan demi pembaharuan sehingga perseroan bisa tetap bertumbuh dengan berpegang pada strategi untuk melakukan operasi bisnis dengan berlandaskan tujuan/misi sosial yang kuat (purpose-led) serta memiliki kesiapan dalam menghadapi tantangan di masa depan (future-fit)," paparnya dalam keterangan resmi.