Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konsumer PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) mengumumkan angka penjualan indikatif untuk semester I/2020.
Pada semester I/2020, Unilever mencatat penjualan bersih sebesar Rp21,77 triliun, tumbuh 1,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya (year on year/ yoy). Namun, secara kuartalan penjualan itu terkoreksi 1,6 persen.
"Pertumbuhan penjualan ini didorong oleh pertumbuhan penjualan domestik sebesar 1,6 persen yoy, meskipun menurun 1,2 persen dari kuartal," papar Arif Hudaya, Direktur Keuangan Unilever Indonesia, dalam keterangan resmi dikutip Jumat (24/7/2020).
Kuartal II/2020 menurut Arif merupakan periode yang penuh tantangan terutama untuk unit Unilever Foods Solution (UFS) yang konsumennya adalah Hotel, Restoran dan Kafe (Horeka).
Penjualan domestik retail tanpa UFS menunjukkan performa pertumbuhan positif 2,4 persen pada semester I/2020 dan naik 0,4 persen pada kuartal II/2020.
Adapun, Laporan Keuangan Interim Semester 1 2020 (tidak diaudit) akan dipublikasikan pada tanggal 30 Juli 2020. Arif menyampaikan di tengah kondisi yang penuh tantangan dan perubahan, saat ini Unilever Indonesia fokus kepada tiga hal.
Baca Juga
Pertama, melindungi kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan karyawan. Kedua, memastikan keberlangsungan bisnis dan pemenuhan kebutuhan produk untuk membantu konsumen menghadapi keseharian di masa yang penuh tantangan ini. Ketiga, Berkontribusi membantu masyarakat luas dalam berbagai upaya mengatasi pandemi Covid-19.
Sebelumnya, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) mengklaim pandemi Covid-19 sama sekali tidak mengganggu kelangsungan usaha perseroan.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat (12/6/2020), perseroan menyatakan kinerja keuangan pada paruh pertama tahun ini masih tumbuh positif dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Perusahaan masih mencatat pertumbuhan penjualan dan pertumbuhan laba positif, yakni pertumbuhan penjualan 4,6 persen dan pertumbuhan laba bersih 6,5 persen di Kuartal I 2020. Pertumbuhan penjualan dan laba bersih ini diyakini akan lebih tinggi seandainya tidak ada pandemi Covid-19,” tulis manajemen dalam keterangannya.
Sebagai langkah antisipasi pandemi Covid-19, perseroan memiliki lima fokus utama yaitu 'People, Supply, Demand, Community and Cash', dengan harapan kinerja dapat terus tumbuh dan perseroan dapat melayani kebutuhan masyarakat Indonesia.
Untuk diketahui, emiten berkode saham UNVR tersebut meraup total omzet Rp11,15 triliun selama triwulan pertama tahun ini.
Kemampuan perseroan untuk menekan sedikit harga pokok penjualan menjadi Rp5,3 triliun, turun 0,99 persen secara yoy dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, membuat laba tahun berjalan perseroan menanjak menjadi Rp1,86 triliun.
Secara geografis, penjualan dalam negeri masih menopang bisnis emiten penghuni indeks Bisnis-27 tersebut sebesar 95,32 persen, diikuti oleh penjualan ekspor sekitar 4,68 persen dari total omzet.
Berdasarkan segmen, penjualan dari lini produk kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh mendominasi 70,34 persen dari total pendapatan perseroan.
Bersamaan dengan itu, pendapatan dari produk makanan dan minuman berkontribusi 29,66 persen dari total penjualan selama tiga bulan pertama tahun 2020.