Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil memantapkan posisinya di atas level 5.100 seiring dengan berlanjutnya apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Sementara itu, harga emas dunia terus merangkak naik menembus level US$1.870 per troy, selangkah lebih dekat dengan rekor level tertinggi yang dicatatkan pada 2011.
Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Kamis (23/7/2020):
IHSG Kokoh di Level 5.145, Rupiah Terkuat di Asia
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat 0,68 persen atau 34,82 poin ke level 5.145,01. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG konsisten bergerak positif dalam kisaran 5.110,22 – 5.162,98.
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing naik 5,1 persen dan 1,3 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG.
Baca Juga
Sementara itu, kurs rupiah berhasil melanjutkan apresiasinya sebesar 70 poin atau 0,48 persen ke level Rp14.580 per dolar AS, penguatan hari ketiga berturut-turut.
Demam Sarung Tangan, Bursa Malaysia Paling Unggul Sedunia
Pedagang amatir dan reli spektakuler dalam saham produsen sarung tangan karet mendorong rekor volume bursa saham Malaysia sekaligus membantu operator bursa negeri ini mengungguli negara lainnya.
Dilansir Bloomberg, Bursa Malaysia Bhd. telah melonjak 59 persen sepanjang tahun ini, melampaui kenaikan sebesar 43 persen yang dicatatkan oleh Hong Kong Exchanges & Clearing Ltd., bursa terbesar di dunia berdasarkan nilai pasar.
Serupa dengan tren di banyak negara lain, investor individu berbondong-bondong masuk ke dalam pasar saham Asia Tenggara untuk meraup saham-saham yang terdampak pandemi Covid-19, didorong oleh stimulus pemerintah dan rekor suku bunga rendah.
Lagi-Lagi! 4 Emiten Farmasi ARA Sejak Awal Perdagangan
Emiten farmasi lagi-lagi menimbulkan efek kejut melalui pergerakan harga sahamnya yang melesat dalam tiga hari berturut-turut.
Pada awal perdagangan Kamis, 4 dari 9 emiten farmasi yakni; PT Indofarma Tbk. (INAF) dengan kenaikan 25 persen, PT Phapros Tbk. (PEHA) dengan kenaikan 24,92 persen, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) dengan kenaikan 24,77 persen, dan PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) dengan penguatan 24,63 persen terkena pemberlakukan auto reject atas atau ARA.
Adapun, ini adalah hari ketiga saham INAF dan KAEF terkena pemberlakukan ARA oleh otoritas. Selama sepekan terakhir, saham INAF sudah melesat 115,6 persen sedang saham KAEF mengekor dengan kenaikan 112,75 persen.
Harapan Stimulus Covid-19, Harga Minyak Menderas
Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan harga minyak bergerak naik menyentuh level tertinggi US$42,06 pada awal sesi Kamis, di tengah harapan dicapainya kesepakatan dana bantuan terbaru untuk pemulihan ekonomi di AS.
Pemerintah AS sedang mempersiapkan kembali dana batuan stimulus ekonomi baru untuk memulihkan imbas negatif dari wabah corona di AS. Namun, Partai Republik dan Partai Demokrat AS masih belum mencapai kesepakatan besarnya nilai yang disepakati untuk stimulus tersebut.
"Harga minyak berpotensi naik dan bila menembus ke atas level US$42,20, dapat menguji resistan US$42,50 - US$42,80," papar Monex.
Harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2020 terpantau menguat 9 poin atau 0,48 persen ke level US$1.874,10 per troy ounce pukul 19.04 WIB.
Tim riset Monex Investindo Futures menjelaskan bahwa penguatan emas saat ini masih didukung oleh sentimen penyebaran Covid-19 yang belum reda dan kasus positif baru terus meningkat, terutama di AS sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar dunia.
Sebaliknya, di dalam negeri, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta turun Rp5.000 menjadi Rp977.000 per gram.
Adapun, harga pembelian kembali atau buyback emas berkurang Rp4.000 menjadi Rp877.000 per gram dari harga sebelumnya.