Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kilau Logam Mulia Pantang Pudar, Harga Emas Bersinar

Harga logam mulia seperti emas dan perak terus mengalami penguatan, dan diperkirakan dapat mencapai level tertinggi pada 2011.
Bongkahan emas./Bloomberg
Bongkahan emas./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Kilau logam mulia tampaknya tidak ada yang bisa menyaingi. Baik emas maupun perak terus mencetak rekor harga baru di saat komoditas lainnya berusaha keluar dari belenggu zona merah.

Harga emas berjangka di bursa Comex untuk kontrak Agustus 2020 terpantau naik 6,10 poin atau 0,33 persen ke posisi US$1.871,20 per troy ounce pada Rabu (22/7/2020) pukul 21.00 Waktu New York atau Kamis (23/7/2020) pukul 08.00 WIB. 

Sementara itu, harga emas di pasar spot juga terpantau mencapai level US$1.870 per troy ounce. Kemarin, harga emas berjangka dan harga emas di pasar spot menyentuh level US$1.860, mendekati level tertinggi sejak 2011 di posisi US$1.923,70 per troy ounce

Sepanjang tahun berjalan 2020, harga emas telah menguat hingga 22,58 persen, mengungguli kinerja komoditas lainnya yang mayoritas masih berusaha untuk pulih dari koreksi yang cukup dalam akibat pandemi Covid-19.

Bahkan, emas juga berhasil memimpin kinerja aset-aset investasi aman lainnya seperti yen Jepang yang hanya menguat 1,63 persen sepanjang tahun berjalan 2020 dan indeks dolar AS yang justru melemah 1,33 persen secara year to date.

Tim riset Monex Investindo Futures menjelaskan bahwa penguatan emas saat ini masih didukung oleh sentimen penyebaran Covid-19 yang belum reda dan kasus positif baru terus meningkat, terutama di AS sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar dunia.

Berdasarkan data Worldometer, jumlah kasus positif Covid-19 baru di dunia per 21 Juli 2020 sebesar 239.113 kasus. Penambahan kasus positif tertinggi masih dipimpin oleh AS, yaitu bertambah 67.140 kasus baru.

Masih bertambahnya kasus-kasus positif itu meningkatkan kekhawatiran pasar terhadap laju pertumbuhan ekonomi global.

“Harga emas berpotensi menguji level resisten US$1.865 per troy ounce, kenaikan lebih tinggi dari level resisten tersebut berpeluang menopang kenaikan harga emas menguji level resisten selanjutnya di US$1.870 dan US$1.875 per troy ounce,” tulis Monex Investindo Futures seperti dikutip dari publikasi risetnya, Rabu (22/7/2020).

Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan bahwa level US$1.900 per troy ounce sudah sangat di depan mata, masih ada kemungkinan belum diraih emas dalam beberapa perdagangan ke depan karena pergerakan sudah mulai mereda.

Kilau Logam Mulia Pantang Pudar, Harga Emas Bersinar

Dia menjelaskan, secara fundamental penguatan masih terbuka lebar karena didukung banyak ketidakpastian pasar dan penggelontoran stimulus oleh Bank Sentral sehingga mendorong investor untuk memburu emas sebagai aset investasi aman.

Namun, secara teknikal harga sudah menunjukkan overvalue karena sudah terlalu tinggi dan sangat rentan terhadap koreksi. Umumnya, ketika harga menyentuh level tertinggi akan memicu aksi jual oleh investor untuk mengambil untung.

“Kenaikan harga emas ini rentan turun banget, karena emas kalau naik tajam itu biasanya turun juga akan tajam, walaupun proses itu tidak dalam sehari. Kemungkinan, kembali terjadi seperti 2011,” ujar Suluh kepada Bisnis, Rabu (22/7/2020).

Kala itu, setelah menyentuh level tertingginya sepanjang sejarah di kisaran US$1.900 per troy ounce, emas kembali diperdagangkan di kisaran US$1.500 per troy ounce.

Adapun, emas fisik cetakan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau emas Antam juga berhasil mencetak rekor harga baru, ke posisi tertinggi sepanjang sejarah.

Harga emas Antam untuk cetakan 1 gram pada Rabu (22/7/2020) meroket Rp19.000 per gram dari harga sebelumnya menjadi seharga Rp982.000 per gram. Dalam dua hari perdagangan pekan ini, emas sudah naik hingga Rp26.000 per gram.

Suluh menjelaskan, setidaknya terdapat dua syarat agar harga emas Antam untuk ukuran 1 gram dapat menyentuh level Rp1 juta per gram, yaitu tren harga spot dan nilai tukar rupiah.

“Emas Antam sudah didukung kenaikan harga spot, kalau rupiah ditutup lebih tinggi dari level Rp14.700 bahkan Rp15.000 per dolar AS sudah bisa dipastikan harga emas Antam sentuh Rp1 juta per gram,” papar Suluh.

Berikut daftar harga emas 24 karat Antam hari ini, Kamis 23 Juli 2020

Harga Emas 24 Karat Antam Hari Ini, 23 Juli 2020
Ukuran (gram)Harga (Rupiah)
0,5518.500
1977.000
54.665.000
109.265.000
2523.037.000
5045.995.000
10091.912.000

PERAK MENYUSUL

Di sisi lain, kenaikan harga emas ini juga telah menyulut harga logam mulia lainnya, yaitu perak.

Berdasarkan data Bloomberg, harga perak untuk pengiriman September di bursa Comex melonjak 8,3 persen menjadi US$23,35 per ounce, level tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 2013, dan diperdagangkan di US$23,144 pukul 1.26 siang waktu New York.

Kilau Logam Mulia Pantang Pudar, Harga Emas Bersinar

Tumpukan perak batangan. bloomberg

Morgan Stanley dalam publikasi outlook semester II/2020, melihat perak akan terus menguat lebih tinggi dibandingkan dengan emas dan menjadikan logam mulia itu sebagai komoditas pilihannya selain tembaga.

“Harga perak mengikuti kenaikan harga emas, tetapi juga dibantu permintaan dari sektor riil yang juga pulih pada paruh kedua tahun ini, sehingga mendorong harga lebih kuat daripada harga emas,” tulis Morgan Stanley dalam risetnya.

Morgan Stanley memperkirakan bahwa permintaan industri yang membentuk 85 persen dari permintaan perak akan naik cukup signifikan seiring dengan aktifnya kembali manufaktur di beberapa negara. Pasalnya, perak juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan alat elektronik.

Senada, Kepala Analis Logam Mulia HSBC Securities di AS James Steel mengatakan bahwa perak akan menetap di posisi yang lebih tinggi pada tahun ini.

“Beberapa investor yang mungkin tidak berpartisipasi penuh dalam reli emas dapat menemukan perak sebagai alternatif investasi yang menarik. Kami percaya ini terjadi dan masih dapat mempertahankan perak dengan harga yang lebih tinggi lagi,” ujar James.

Sementara itu, perusahaan keuangan Citigroup melihat perak bakal naik ke level US$25 dalam 6 hingga 12 bulan ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper